Wakil Pemimpin Kelompok Simpatisan ISIS di Somalia Tewas

Rabu, 24 Oktober 2018 - 00:24 WIB
Wakil Pemimpin Kelompok Simpatisan ISIS di Somalia Tewas
Wakil Pemimpin Kelompok Simpatisan ISIS di Somalia Tewas
A A A
NAIROBI - Wakil pemimpin kelompok ekstrimis yang berafiliasi dengan Negara Islam atau ISIS yang bermarkas di Somalia utara telah tewas. Hal itu diungkapkan para pejabat intelijen Somalia.

Mayat Mahad Moalim ditemukan di dekat pantai Mogadishu pekan lalu, beberapa hari setelah dia dilaporkan diculik secara diam-diam saat mengunjungi kota itu. Demikian yang dikatakan para pejabat intelijen Somalia dengan syarat anonim yang dikutip VOA dari The Associated Press, Rabu (24/10/2018).

Para pejabat mengatakan kerabatnya telah menuduh pejabat lain di kelompok ekstremis itu. Laporan-laporan telah muncul bahwa pemimpin kelompok itu sakit, menciptakan persaingan di antara mereka yang kemungkinan menjadi suksesor.

Amerika Serikat (AS) pada Februari lalu menyatakan Moalim sebagai teroris global. AS mengatakan ia bertanggung jawab untuk memfasilitasi pengiriman senjata dan pejuang di Teluk Aden dari Yaman.

Abdiqadir Mumin, seorang ekstremis Inggris, mendirikan kelompok simpatisan ISIS yang diklaim memiliki belasan anggota. Ia telah mengklaim serangan terhadap pihak berwenang Somalia dan target lain di wilayah Puntland utara, yang menjadi basisnya. Baru-baru ini ia juga mengklaim serangan di dalam dan di luar Mogadishu. Kelompok ini dikatakan mendanai kegiatannya dengan memeras warga sipil.

"Tidak jelas tepatnya berapa banyak klaim sah yang dibuat oleh kelompok itu, karena hanya sedikit yang dilaporkan oleh media lokal atau dibuktikan dengan bukti visual. Namun beberapa klaim pembunuhan, ditindaklanjuti dengan bukti foto atau video," tulis analis Caleb Weiss dalam Long War Journal pada bulan Mei lalu.

Sementara kelompok yang berafiliasi dengan ISIS jauh lebih kecil daripada kelompok al-Shabab yang berafilisi dengan al-Qaeda dan ribuan pejuangnya di Somalia, para pengamat mengatakan, telah berhasil menarik sejumlah pejuang al-Shabab.

Kelompok itu juga telah menarik perhatian militer AS, yang mulai menargetkan kelompok ekstrimis dengan serangan udara akhir tahun lalu.
(ian)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.3517 seconds (0.1#10.140)