Deplu AS Sanggah Pompeo Telah Mendengar Rekaman Pembunuhan Khashoggi

Jum'at, 19 Oktober 2018 - 10:40 WIB
Deplu AS Sanggah Pompeo Telah Mendengar Rekaman Pembunuhan Khashoggi
Deplu AS Sanggah Pompeo Telah Mendengar Rekaman Pembunuhan Khashoggi
A A A
WASHINGTON - Departemen Luar Negeri (Deplu) Amerika Serikat (AS) membantah laporan yang mengklaim Menteri Luar Negeri Mike Pompeo telah mendengar rekaman audio pembunuhan kolumnis Washington Post, Jamal Khashoggi, di Konsulat Arab Saudi di Istanbul. Rekaman itu diperdengarkan para pejabat Turki saat Pompeo mengunjungi negara itu.

Juru bicara Departemen Luar Negeri Heather Nauert menegaskan bahwa Pompeo belum mendengar atau membaca transkrip rekaman tersebut. Sebelumnya ABC News melaporkan seorang pejabat senior Turki mengklaim bahwa Pompeo telah mendengar rekaman audio itu.

"Menteri Pompeo tidak pernah mendengar rekaman atau dia tidak melihat transkrip terkait hilangnya Jamal Khashoggi," kata Nauert setelah publikasi laporan ABC seperti dinukil dari The Hill, Jumat (19/10/2018).

Bantahan mengikuti penolakan untuk mengomentari keberadaan rekaman seperti itu dari Pompeo sendiri pada Rabu ketika ditanya oleh wartawan apakah dia telah melihat bukti yang menghubungkan Arab Saudi dengan penghilangan dan pembunuhan Khashoggi.

"Saya tidak punya sesuatu untuk dikatakan tentang itu," katanya kepada wartawan.

Pompeo bertemu dengan Presiden Trump Kamis untuk membahas tuduhan bahwa Khashoggi, seorang jurnalis berbasis di AS, dibunuh di konsulat Saudi setelah bertemu dengan pejabat tinggi Saudi dan Turki termasuk Raja Salman dan Putra Mahkota Mohammed Bin Salman.

Trump muncul untuk mengambil sikap kuat terhadap Arab Saudi pada Kamis atas hilangnya Khashoggi setelah sebelumnya menunjukkan bahwa Arab Saudi mungkin menjadi korban tuduhan palsu.

"Ini jelas terlihat seperti itu bagi saya. Sangat menyedihkan," kata Trump Kamis tentang kemungkinan bahwa Khashoggi dibunuh di dalam konsulat.

"Kecuali keajaiban keajaiban terjadi, saya akan mengakui bahwa dia sudah mati," tambah Trump dalam wawancara dengan The New York Times.

"Itu berdasarkan pada segalanya - (data) intelijen datang dari setiap sisi," tukasnya.
(ian)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6132 seconds (0.1#10.140)