Perdamaian Semenanjung Korea Ditentukan oleh Pemimpin Korsel, Korut, d

JAKARTA - Direktur Jenderal Informasi dan Diplomasi Publik Kementerian Luar Negeri Korea Selatan (Korsel), Bahk Sahng-Hoon menyatakan bahwa para pemimpin dari Korsel, Korea Utara (Korut) dan Amerika Serikat (AS) adalah pemain kunci dalam proses perdamaian di Semenanjung Korea.

Sahng-Hoon menuturkan, dia sangat yakin ketiga pemimpin negara itu dapat membawa situasi di Semenanjung Korea menjadi lebih baik. Selain itu, dia percaya ketiga pemimpin itu dapat membuat perjanjian damai di Semenanjung Korea.

"Seperti yang kita lihat, pembicaraan damai masih berjalan dan pemain kunci tentu saja adalah para pemimpin dari ketiga negara," ucap Sahng-Hoon saat ditemui di kantor Kementerian Luar Negeri Indonesia di Jakarta pada Senin (15/10).

"Mereka adalah pemain kunci, yang memimpin jalannya proses dan saya percaya diri dan saya memiliki alasan untuk itu bahwa mereka akan mencapai perjanjian yang baik, yang akan memajukan pembicaraan damai dan menuju denuklirisasi di Semenanjung Korea dan perdamaian yang abadi," sambung pria yang juga menjabat sebagai Wakil Menteri Luar Negeri Korsel itu.

Pemimpin Korut, Kim Jong-un seperti diketahui berencana melakukan pertemuan kedua dengan Presiden AS, Donald Trump untuk membahas kelanjutan dari perjanjian yang mereka capai di Singapura beberapa waktu lalu. Pertemuan itu direncanakan digelar pasca pemilihan sela di AS.

Sementara itu, Presiden Korsel, Moon Jae-in memiliki peran vital dalam memastikan komunikasi antara Korut dan AS berjalan lancar. Jae-in kerap menjadi penyambung lidah Jong-un kepada Trump, begitu pula sebaliknya,