Korut Izinkan Pengawas ke Fasilitas Nuklir

Selasa, 09 Oktober 2018 - 12:37 WIB
Korut Izinkan Pengawas ke Fasilitas Nuklir
Korut Izinkan Pengawas ke Fasilitas Nuklir
A A A
SEOUL - Menteri Luar Negeri (Menlu) Amerika Serikat (AS) Mike Pompeo menyatakan Pemimpin Korea Utara (Korut) Kim Jong-un siap mengizinkan pengawas internasional ke lokasi tes rudal dan nuklir.

Izin tersebut merupakan satu di antara poin utama dalam janji denuklirisasi Korut. Pompeo yang bertemu Kim saat mengunjungi Pyongyang menjelaskan, para pengawas akan mengunjungi fasilitas tes mesin rudal dan lokasi tes nuklir Punggyeri segera setelah dua pihak menyepakati tentang logistik.

“Ada banyak logistik yang akan diperlukan untuk melaksanakan itu,” kata Pompeo saat konferensi pers di Seoul sebelum menuju Beijing kemarin.

Menlu AS juga menyatakan, dua pihak sangat dekat dengan kesepakatan untuk rincian konferensi tingkat tinggi (KTT) kedua antara Kim dan Presiden AS Donald Trump.

Kim mengusulkan KTT kedua itu dalam surat yang diberikan pada Trump bulan lalu. Trump dan Kim telah meng gelar KTT pertama yang bersejarah di Singapura pada Juni lalu.

“Paling penting, dua pemimpin yakin ada kemajuan nyata yang dapat dibuat, ke majuan substantif yang dapat dibuat dalam KTT selanjutnya,” papar Pompeo, dikutip kantor berita Reuters.

Utusan nuklir AS Stephen Biegun yang menemani Pompeo mengatakan, dia menawarkan untuk bertemu Wakil Menlu Korut Choe Son-hui sesegera mungkin. Mereka juga membahas tentang tanggal dan lokasi pertemuan.

Perjalanan Pompeo ke Pyong yang itu merupakan yang keempat kali tahun ini setelah kebuntuan karena Korut menolak permintaan AS untuk langkah-langkah penyerahan senjata nuklir, termasuk seluruh cadangan senjata dan fasilitasnya.

Pompeo menyatakan pada Presiden Korsel Moon Jae-in bahwa kunjungan terbarunya ke Pyongyang merupakan langkah selanjutnya untuk denuklirisasi, tapi masih banyak langkah yang harus ditempuh.

Dalam KTT kedua Korea bulan lalu, Korut menyatakan keinginan menutup fasilitas nuklir Yongbyon jika AS mengambil langkah terkait itu. Moon menjelaskan, itu termasuk deklarasi berakhirnya Perang Korea 1950-1953.

Pompeo menolak berkomentar tentang apakah ada kemajuan dalam penutupan fasilitas Yongbyon. Moon juga menyatakan Korut akan secara permanen menutup fasilitas tes mesin rudal dan lokasi peluncuran di Kota Tongchangri yang dihadiri para pakar dari negara-negara lain.

Meski demikian, Korut belum dapat melaksanakan janji mengizinkan para pengawas internasional dalam penghan curan fasilitas Punggye-ri pada Mei lalu.

Pada Juli citra satelit menunjukkan Korut mulai membongkar fasilitas tes mesin rudal di Tongchang-ri, tapi tanpa memberi akses pihak luar untuk verifikasi.

Stimson Centre's 38 North pekan lalu menyatakan tidak ada aktivitas pembongkaran fasilitas itu sejak 3 Agustus. Para pakar menyatakan, membuka fasilitas Tongchang-ri atau Punggye-ri untuk pengawasan dapat menjadi langkah baik dalam mempercepat denuklirisasi.
(don)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.3115 seconds (0.1#10.140)