Tentara Israel Tembak Mati 3 Warga Palestina, Termasuk Anak 13 Tahun

Sabtu, 06 Oktober 2018 - 02:46 WIB
Tentara Israel Tembak Mati 3 Warga Palestina, Termasuk Anak 13 Tahun
Tentara Israel Tembak Mati 3 Warga Palestina, Termasuk Anak 13 Tahun
A A A
GAZA - Tentara Israel menembak mati tiga warga Palestina, termasuk anak lelaki berusia 13 tahun, ketika ribuan orang demo di sepanjang pagar perbatasan Jalur Gaza-Israel pada hari Jumat. Jumlah korban tewas ini diumumkan Kementerian Kesehatan Gaza.

Kementerian Kesehatan Gaza mengatakan bocah lelaki tersebut ditembak di dada. Dua korban tewas lainnya, yakni pria 24 tahun yang ditembak di punggung dan pria 28 tahun yang meninggal di rumah sakit karena luka tembak yang diderita.

Sebanyak 126 pemrotes terluka oleh tembakan langsung tentara Israel.

Demo ribuan warga Palestina di lima titik di sepanjang perbatasan itu untuk menanggapi seruan Hamas, faksi yang berkuasa di Jalur Gaza. Dalam aksinya para demonstran membakar ban, melempar batu dan meneriakkan slogan-slogan perlawanan terhadap blokade Israel dan Mesir yang menyengsarakan penduduk Gaza.

Sementara itu, militer Israel mengatakan sekitar 20.000 demonstran berpartisipasi. Mereka melemparkan alat peledak dan granat ke arah pasukan yang menggunakan gas air mata dan tembakan untuk membubarkan kerumunan massa.

Menurut militer Zionis tersebut, setidaknya di dua lokasi para pria muda dengan pemotong besi merusak pagar perbatasan. Namun mereka tidak masuk ke wilayah Israel.

Pesawat Israel juga melakukan dua serangan udara yang diklaim sebagai respons terhadap penembakan bahan peledak. Satu serangan menghantam area yang berjarak kurang dari 50 meter dari dua mobil pers milik The Associated Press. Tak ada korban jiwa dalam serangan tersebut.

Hamas, yang merebut Gaza dari Otoritas Palestina pada 2007 setelah memenangkan pemilihan legislatif setahun sebelumnya, menginginkan Israel mengakhiri blokade terhadap Jalur Gaza. Blokade itu telah menghancurkan ekonomi dan menyengsarakan jutaan warga Palestina.

Demo pada hari Jumat kemarin merupakan aksi lanjutan dari protes Great March of Return yang dimulai sejak Maret lalu. Demo itu menuntut hak kembali warga Palestina ke rumah dan tanah mereka yang diduduki Israel. Sudah ratusan demonstran Palestina tewas dalam demo mingguan tersebut.

Khalil al-Hayya, seorang pejabat senior Hamas yang menghadiri rapat umum di Gaza timur, mengatakan gerakannya tidak akan menyerah untuk menuntut pencabutan blokade Gaza yang dilakukan Israel. "Kami tidak mencari konfrontasi, tetapi kami menginginkan kebebasan," katanya, seperti dikutip Fox News, Sabtu (6/10/2018).
(mas)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.3619 seconds (0.1#10.140)