Ingin Beli Sistem Rudal S-400 Rusia, Saudi Berharap Tak Disanksi AS

Sabtu, 22 September 2018 - 01:18 WIB
Ingin Beli Sistem Rudal S-400 Rusia, Saudi Berharap Tak Disanksi AS
Ingin Beli Sistem Rudal S-400 Rusia, Saudi Berharap Tak Disanksi AS
A A A
MOSKOW - Arab Saudi berharap tidak dikenai sanksi oleh Amerika Serikat (AS) seperti nasib China karena berencana membeli sistem rudal pertahanan S-400 Rusia . Bagaimanapun, Riyadh adalah salah satu sekutu terbaik Washington.

"Saya harap tidak ada yang akan menjatuhkan sanksi pada kami," kata Duta Besar Arab Saudi untuk Rusia, Raid bin Khalid Krimli, kepada wartawan di Moskow pada hari Jumat, yang dikutip dari Sputnik, Sabtu (22/9/2018).

Menurutnya, masalah teknis pembelian senjata pertahanan canggih Moskow sedang dibahas.

Moskow dan Riyadh memang sedang dalam pembicaraan untuk pembelian sistem pertahanan udara S-400, meskipun belum ada kesimpulan. Sedangkan AS terus menyuarakan ketidaksukaannya terkait rencana beberapa negara yang ingin membeli sistem persenjataan Moskow.Baca Juga: Beli S-400 dan Jet Su-35 Rusia, Badan Militer China Disanksi AS
Turki, sekutu AS di keanggotaan NATO, adalah negara berikutnya yang akan mendapatkan S-400 Moskow. Ankara menolak membatalkan kesepakatan pembelian senjata pertahanan itu meski sudah diancam dijatuhi sanksi oleh Washington.

Selanjutnya India yang baru-baru ini gencar membuat kesepakatan serupa dengan Rusia untuk memperoleh S-400. Negara nuklir yang jadi rival Pakistan ini berencana membeli lima unit.

Qatar dan Mesir juga masuk dalam daftar calon pembeli. Namun, belum ada tahapan lebih lanjut soal rencana akuisisi senjata pertahanan Rusia tersebut.

Seperti diberitakan sebelumnya, AS telah mengumbar ancaman penjatuhan sanksi bagi negara mana saja yang membeli sistem persenjataan Moskow. Sanksi Washington itu dijalankan di bawah undang-undang mereka yang bernama Countering America's Adversaries Through Sanctions Act (CAATSA).

China, yang saat ini terlibat dalam perang dagang yang sengit dengan AS, menjadi negara pertama yang dihantam sanksi AS. Beijing telah membeli sistem rudal S-400 dan sepuluh unit pesawat jet tempur Su-35.

Menjatuhkan sanksi kepada Saudi akan menjadi tantangan yang canggung bagi Amerika Serikat. Sebab, Riyadh adalah negara pembeli senjata terbesar kedua di dunia, dan 61 persennya dibeli dari AS.

Selain itu, Riyadh dan Washington juga melakukan kerja sama militer di Timur Tengah. Fakta-fakta itu dibenarkan Duta Besar Krimli yang dia harapkan jadi pertimbangan Amerika Serikat untuk tidak menjatuhkan sanksi kepada negaranya.
(mas)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4728 seconds (0.1#10.140)