'Honour Killing', Pria India Dibunuh di Depan Istri yang Sedang Hamil

Senin, 17 September 2018 - 14:12 WIB
Honour Killing, Pria India Dibunuh di Depan Istri yang Sedang Hamil
'Honour Killing', Pria India Dibunuh di Depan Istri yang Sedang Hamil
A A A
MIRYALGUDA - Seorang pria di India dibunuh oleh seorang penyerang dengan parang di depan istrinya yang sedang hamil. Polisi menyatakan, pria itu merupaka korban honour killing (pembunuhan demi kehormatan) karena berani menikahi perempuan yang kastanya lebih tinggi.

Pranay Kumar, 24, dibunuh pada siang hari depan istrinya; Amrutha Varshini, 23. Mereka baru menikah sembilan bulan dan sedang menanti anak pertama.

Insiden itu terjadi ketika pasangan itu keluar dari Rumah Sakit Jyothi di Kota Miryalguda, 150km dari Hyderabad, pada 14 September 2018.

Pelaku, yang belum diidentifikasi, terlihat di CCTV saat dia menyerang Pranay dengan parang dari belakang dan mulai memukul leher korban.

Pranay tersungkur di tanah, namun pelaku terus menyerang ketika Amrutha mencoba menghentikan serangan terhadap suaminya.

Pelaku terlihat melemparkan parang ke satu sisi sebelum melarikan diri dari lokasi kejadian.

Amrutha lantas berlari ke rumah sakit guna meminta bantuan untuk suaminya. Namun, sang suami meninggal akibat luka parah.

Polisi sejatinya telah memperingatkan pasangan itu untuk berhati-hati karena pernikahan mereka beda kasta. Peringatan itu disampaikan saat pasangan itu datang ke kantor polisi untuk menyampaikan undangan resepsi pernikahan mereka yang berlangsung bulan lalu.

Pasangan itu telah menikah pada bulan Januari setelah menentang keinginan kedua keluarga.

Pranay adalah seorang warga Kristen Dalit dari kasta Mala (kasta yang lebih rendah) dan Amrutha berasal dari kasta Vaishya (kelompok kasta yang dikategorikan sebagai kasta yang lebih unggul).

Orangtua Pranay baru-baru ini menerima pernikahan mereka dan menjadi tuan rumah resepsi pernikahan untuk pasangan itu pada 17 Agustus 2018. Namun, keluarga Amrutha masih tidak bisa menerima pasangan itu bersatu.

Media lokal melaporkan bahwa beberapa anggota keluarga korban percaya pembunuhan yang mengerikan itu dipicu oleh video pernikahan Amrutha yang diunggah di Facebook.

Polisi pernah memanggil ayah Amrutha ke kantor polisi pada Maret lalu untuk ditanya apakah dia berencana menggunakan kekerasan terhadap menantu laki-lakinya terkait pernikahan yang tak direstui tersebut. Saat itu, ayah Amrutha menjawab tidak.

"Kami telah memanggil dia untuk konseling pada bulan Maret. Dia menangis dan mengatakan bahwa dia tidak akan melakukan hal seperti itu, dia mengatakan kepada kami bahwa laporan tentang dia mengeluarkan ancaman itu salah," kata AV Ranganath, Inspektur Polisi untuk Nalgonda kepada TNM.

"Tidak ada keluhan atau petisi yang diajukan kepada polisi lain, kami akan memberikan perlindungan kepada pasangan itu," ujarnya.

"Saya memiliki kecurigaan tentang ayahnya dan telah memperingatkan pasangan itu pada bulan Agustus," imbuh pejabat polisi lainnya, seperti dikutip Daily Mirror, Senin (17/9/2018). "Saya menduga beberapa kejadian tak diinginkan bisa terjadi karena masalah ini terkait kasta."
(mas)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.3277 seconds (0.1#10.140)