Ancam Serangan Suriah, AS: Jangan Menguji Kami Lagi!

Kamis, 13 September 2018 - 15:23 WIB
Ancam Serangan Suriah, AS: Jangan Menguji Kami Lagi!
Ancam Serangan Suriah, AS: Jangan Menguji Kami Lagi!
A A A
WASHINGTON - Amerika Serikat (AS) kembali mengancam akan menyerang rezim Suriah jika pasukan Presiden Bashar al-Assad benar-benar menyerang Provinsi Idlib secara besar-besaran termasuk dengan senjata kimia. Ancaman ini dilontarkan Duta Besar Amerika Serikat untuk PBB, Nikki Haley.

Militer Washington sudah dua kali menyerang rezim Suriah setelah dituduh melakukan serangan senjata kimia.

"Jangan menguji kami lagi!," kata Haley dalam wawancara dengan Fox News hari Rabu, mengacu pada pemerintah Suriah dan dua sekutunya; Rusia serta Iran.

Menurut diplomat Washington ini, respons militer AS tidak hanya dalam kasus senjata kimia, tetapi terhadap setiap serangan rezim Assad di Provinsi Idlib.

"Setiap serangan terhadap warga sipil di Idlib akan ditangani," lanjut Haley kepada penyiar Fox News, Bret Baier, yang dilansir Kamis (13/9/2018).

Idlib adalah benteng terakhir yang tersisa dari kelompok pemberontak dan berbagai kelompok jihadis yang pernah berusaha menggulingkan pemerintahan Presiden Bashar al-Assad. Pemberontak Suriah selama ini mendapat dukungan AS, Turki, Arab Saudi dan kekuatan regional lainnya.

Kelompok militan yang paling kuat di Idlib adalah Hayat Tahrir al-Sham (HTS) yang sebelumnya dikenal sebagai Jabhat al-Nusra. Kelompok itu berafiliasi dengan al-Qaeda, kelompok yang dinyatakan sebagai organisasi teroris oleh AS karena dianggap bertanggung jawab atas serangan 11 September 2001 atau 9/11 terhadap menara kembar World Trade Center (WTC) di New York.

White Helmets, sebuah kelompok pertahanan sipil yang beroperasi hanya di daerah yang dikuasai pemberontak, juga memiliki kehadiran di Idlib.

Rusia menuduh White Helmets meluncurkan serangan senjata kimia di Idlib untuk memprovokasi intervensi militer Barat di Suriah. Kelompok itu, menurut Moskow, telah memfilmkan setidaknya sembilan video yang dimaksudkan untuk dijadikan bukti klaim bahwa Damaskus telah menggunakan gas klorin terhadap warga sipil di Idlib.
(mas)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.3424 seconds (0.1#10.140)