Rusia Tak Terima Warganya Jadi Tersangka Serangan Racun Novichok

Kamis, 06 September 2018 - 14:01 WIB
Rusia Tak Terima Warganya Jadi Tersangka Serangan Racun Novichok
Rusia Tak Terima Warganya Jadi Tersangka Serangan Racun Novichok
A A A
MOSKOW - Pernyataan Perdana Menteri Inggris, Theresa May, yang menyatakan dua warga Rusia pelaku serangan racun saraf terhadap mantan mata-mata Sergei Skripal dan putrinya Yulia ditanggapi Moskow. Kementerian Luar Negeri Rusia menyatakan Moskow tidak dapat menerima pernyataan tersebut.

Dalam pertemuan dengan parlemen Inggris, May mengatakan jejak dari zat saraf mematikan itu ditemukan di sebuah hotel di London.

Dalam sebuah pernyataan resmi, May mengatakan polisi Inggris dan badan-badan intelijen telah mengidentifikasi dua warga negara Rusia yang mereka yakini bertanggung jawab atas serangan pada bulan Maret lalu itu di kota Salisbury, Inggris. Serangan tersebut menyebabkan Sergei dan Yulia berjuang untuk hidup mereka.

"Pernyataan ini berisi sejumlah tuduhan yang tidak bisa dibantah terhadap Rusia dan dua warga kami. Kami sangat menolak tuduhan tidak langsung ini," kata Kementerian Luar Negeri Rusia dalam sebuah pernyataan, seperti dikutip dari Xinhua, Kamis (6/9/2018).

Juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia, Maria Zakharova, di saluran TV Rossiya-1 mengatakan bahwa Inggris harus memberikan sidik jari para tersangka kepada Interpol karena para tersangka yang diduga berasal dari Rusia pasti telah menerima visa Inggris.

Kasus serangan racun itu memicu krisis diplomatik Rusia dengan negara-negara Barat dengan saling mengusir sejumlah besar diplomat. Amerika Serikat (AS) juga memberlakukan sanksi ekonomi terhadap Rusia atas insiden itu.

Rusia sendiri telah berulang kali membantah terlibat dalam kasus ini.
(ian)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.3369 seconds (0.1#10.140)