Pembuat Film Australia Divonis 6 Tahun

Sabtu, 01 September 2018 - 09:40 WIB
Pembuat Film Australia Divonis 6 Tahun
Pembuat Film Australia Divonis 6 Tahun
A A A
PHNOM PENH - Pengadilan Kamboja memvonis pembuat film asal Australia James Ricketson dengan hukuman enam tahun penjara.

Hakim pengadilan menganggap dia bersalah dalam kasus spionase karena menerbangkan drone di atas pawai massa partai oposisi Kamboja. James Ricketson, 69, ditahan pada Juni setelah dia menerbangkan drone yang dapat memotret di atas pawai yang digelar oposisi Partai Rescue Nasional Kamboja (CNRP) sebelum pemilu.

Saat ini CNRP telah dibubarkan pemerintah dan para pemimpinnya dipenjara dalam berbagai kasus. Ricketson didakwa melakukan spionase, meski tidak jelas untuk siapa dia menjadi matamata. Keluarganya menganggap vonis pengadilan itu sebagai tragedi.

”Pengadilan Wilayah Phnom Penh memutuskan menghukum James Ricketson dan memvonisnya enam tahun penjara untuk spionase dan mengumpulkan informasi yang merugikan bangsa antara Desember 2010 dan Juni 2017,” papar Hakim Seng Leang, dikutip kantor berita Reuters.

Ricketson telah menghabiskan waktu lebih dari setahun di penjara setelah permintaan pembebasan bersyaratnya ditolak. Dia muncul di pengadilan dengan baju penjara warna pink dan memegang saliran buku thriller The Faithful Spy karya Alex Berenson.

Berbicara di pengadilan setelah vonis dibacakan, Ricketson menyatakan ketidakpercayaannya atas vonis tersebut. ”Untuk negara mana saya melakukan spionase?” tanya dia.

”James hampir 70 tahun dan tidak dalam kondisi kesehatan yang bagus, keluarga kami sangat khawatir tentang apa yang akan terjadi padanya di sana jika berbagai hal menjadi kian buruk,” ungkap keluarga Ricketson yang muncul setelah vonis tersebut.

Pernyataan keluarga Ricketson itu merujuk pada penjara Prey Sar, Phnom Penh, tempat warga Australia itu ditahan. ”James bukan seorang matamata. James cinta Kamboja dan rakyat Kamboja. Dia seorang pembuat film dan suka kemanusiaan,” papar keluarganya.

Selama proses pengadilan yang dimulai pekan lalu, jaksa beralasan pekerjaan Ricketson telah merusak reputasi Kamboja di pentas dunia. Ricketson telah biasa mengunjungi Kamboja selama lebih 20 tahun, menghasilkan berbagai film dokumenter tentang negara Kamboja dan rakyatnya.

Putra Ricketson, Jesse Ricketson menyatakan, keputusan pengadilan itu benar-benar tragedi. ”Sangat sulit membayangkan apa masa depan yang dimiliki ayah saya sekarang. Saya benar-benar mengkhawatirkannya,” ungkap dia.

”Kami benar-benar mencari lebih banyak dukungan dari pemerintahan baru Australia,” ujar keponakan Ricketson, Bim Ricketson kepada media di Sydney, Australia. Perdana Menteri (PM) Australia Scott Morrison menyatakan, Ricketson dapat memperoleh bantuan konsulat lebih lanjut dan pemerintah Australia telah mendekati Kamboja secara langsung untuk kasus itu.

”Seperti biasa dalam kejadiankejadian seperti ini, yang terbaik saya pikir menangani masalah-masalah ini dengan tekan langsung dan dengan cara terbaik untuk membantu warga negara,” ujar dia saat masih berada di Jakarta.

Dalam surat pada Perdana Menteri (PM) Kamboja Hun Sen bulan lalu, Ricketson meminta maaf atas berbagai pernyataan di media yang dianggap tidak menghormati Hun Sen.
(don)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4366 seconds (0.1#10.140)