ISIS dan Al-Nusra Bersembunyi di Kamp Pengungsi AS

Jum'at, 24 Agustus 2018 - 15:08 WIB
ISIS dan Al-Nusra Bersembunyi di Kamp Pengungsi AS
ISIS dan Al-Nusra Bersembunyi di Kamp Pengungsi AS
A A A
MOSKOW - Teroris ISIS dan Front al-Nusra menggunakan warga sipil sebagai perisai manusia ketika mereka bersembunyi di sebuah kamp pengungsi wilayah Suriah yang dikendalikan Amerika Serikat (AS). Pihak AS sendiri menyadari hal itu.

Hal itu dikatakan oleh Kementerian Luar Negeri Rusia.

"Negara Islam (IS, sebelumnya ISIS) dan kelompok proksi al-Qaeda, Jabhat al-Nusra, menemukan tempat perlindungan yang tenang di salah satu kamp terbesar, Rukban, dekat perbatasan Suriah-Yordania," kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia Maria Zakharova seperti dikutip dari Russia Today, Jumat (24/8/2018).

Baik pihak berwenang Suriah maupun PBB tidak memiliki akses ke situs tersebut.

"Militan ISIS, ratusan dari mereka, dan juga militan al-Nusra yang memiliki senjata berat bersembunyi di antara warga sipil, yang sebenarnya disandera dan digunakan sebagai tameng manusia," ujar Zakharova.

"Kami memiliki informasi aktual yang menegaskan bahwa ini terjadi dengan privitas militer AS, yang mengendalikan zona 55 kilometer di sekitar pangkalan ilegal al-Tanf di wilayah Suriah," imbuhnya.

Kamp pengungsi yang sama terdaftar dalam laporan Tim Pengawas Sanksi Dewan Keamanan PBB baru-baru ini sebagai salah satu sumber kebangkitan kembali ISIS. Dokumen yang sama melaporkan bahwa ISIS telah dikalahkan di sebagian besar Republik Arab Suriah selama 2017, tetapi "pengerahan pada awal 2018" terjadi karena "kehilangan momentum" oleh pasukan yang bertempur di timur Suriah, di mana pangkalan AS berada.

Moskow dan Damaskus telah berulang kali mendesak AS untuk bekerja sama atas kamp Rukban, dengan Rusia menawarkan bantuan transportasi yang aman bagi para pengungsi kembali ke rumah mereka. Sebelumnya pada bulan Agustus, Kolonel Jenderal Sergey Rudskoy, kepala operasi Staf Umum Rusia, menggambarkan Rukban sebagai tempat di mana orang-orang hidup dalam kondisi yang keras dan di mana teroris menemukan tempat bernaung.
(ian)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5095 seconds (0.1#10.140)