IAEA Sebut Korut Belum Hentikan Program Nuklir

WINA - Badan Energi Atom Internasional (IAEA) mengatakan, pihaknya tidak melihat adanya indikasi bahwa kegiatan nuklir di Korea Utara (Korut) telah berhenti, meskipun ada janji untuk denuklirisasi.

"Kelanjutan dan pengembangan lebih lanjut dari program nuklir Korut dan pernyataan terkait oleh Korut adalah penyebab keprihatinan serius," kata IAEA dalam sebuah laporan, seperti dilansir Al Jazeera pada Selasa (21/8).

Laporan, yang diterbitkan Senin malam oleh Direktur Jenderal IAEA, Yukiya Amano akan diserahkan ke pertemuan dewan IAEA pada bulan September mendatang.

Pada tahun 2009, Pyongyang mengusir para pengawas IAEA dari situs nuklir Yongbyon dan sejak itu menolak untuk mengizinkan inspeksi IAEA di wilayahnya. Badan pengawas itu telah meningkatkan pemantauan melalui informasi sumber terbuka dan citra satelit.

"Karena kami tetap tidak dapat melakukan kegiatan verifikasi di Korut, pengetahuan tentang program nuklir Korut terbatas dan, karena kegiatan nuklir lebih lanjut terjadi di negara ini, pengetahuan ini menurun," sambungnya.

"Antara akhir April dan awal Mei, adanya indikasi operasi di pabrik uap yang melayani laboratorium radiokimia di situs Yongbyon, Namun, durasi operasi pabrik uap itu tidak cukup untuk mendukung proses ulang inti lengkap dari reaktor pembangkit listrik tenaga nuklir eksperimental," papar laporan tersebut.