Marah pada AS, Warga Turki Hancurkan iPhone dan Buang Coca-Cola

Sabtu, 18 Agustus 2018 - 10:37 WIB
Marah pada AS, Warga Turki Hancurkan iPhone dan Buang Coca-Cola
Marah pada AS, Warga Turki Hancurkan iPhone dan Buang Coca-Cola
A A A
ANKARA - Sejumlah warga Turki yang marah pada Amerika Serikat (AS) menghancurkan iPhone dan membuang Coca-Cola ke toilet. Aksi itu mengikuti seruan Presiden Recep Tayyip Erdogan untuk memboikot produk Amerika Serikat.

Ankara dan Washington, yang sejatinya adalah sekutu di NATO, sedang berseteru setelah Turki menolak membebaskan pastor Amerika, Andrew Brunson, yang dikenai tuduhan terorisme dan mendukung upaya kudeta militer Turki 2016.

Penahanan Pastor Brunson membuat Pemerintah Presiden Donald Trump menjatuhkan sanksi terhadap dua menteri kabinet Erdogan. Washington juga menggandakan tarif biaya impor produk-produk Ankara yang masuk AS. Sanksi itu telah mengguncang ekonomi Turki, di mana nilai mata uang lira sempat terpuruk dalam beberapa pekan terakhir.Aksi penghancuran iPhone, produk ponsel pintar Apple, dilakukan sekelompok pria Turki yang direkam dalam beberapa video. Salah satu video yang beredar di Twitter menunjukkan, seorang pria Turki menghancurkan ponsel pintar mahal asal AS itu dengan palu.

Berdiri di depan bendera Turki, pria itu menyampaikan pesan kepada Presiden AS Donald Trump. "Menurut Anda, siapa Anda?”," katanya sebelum mengambil palu untuk menghancurkan lima iPhone yang diserahkan oleh anak-anak yang berlutut di belakangnya.

"Jika Anda mengancam kami dengan kelaparan, Anda hanya akan membuat kami tertawa," ujar pria itu dalam video.

Video lainnya menunjukkan salah seorang pria Turki menembak lauar iPhone dengan pistol. Anak-anak juga terlibat dalam aksi itu, di mana seorang bocah lelaki menuangkan isi botol Coca-Cola yang besar ke dalam toilet.

Ada juga beberapa video yang menunjukkan pembakaran uang kertas dolar, namun tidak bisa diverifikasi apakah video pembakaran uang dolar itu asli atau palsu.

Gerakan anti-Amerika kini mulai menggema di beberapa kota di Turki. Para warga pendukung Erdogan berkampanye di Twitter dengan meramaikan tanda pagar #TurkeyWillPrevail. Beberapa salon juga menghapus model potongan rambut Amerika dari daftar menu.

Pemerintah Trump telah mengancam akan menjatuhkan sanksi lebih banyak kepada Turki jika Pastor Brunson tak segera dibebaskan.

"Mereka belum terbukti menjadi teman baik," kata Trump tentang Turki dalam pertemuan kabinet hari Jumat waktu Washington.

"Mereka memiliki seorang Pastor Kristen yang hebat di sana. Dia adalah orang yang tidak bersalah," ujar Trump.

Ancaman penjatuhan sanksi lebih banyak terhadap Ankara disampaikan oleh Menteri Keuangan Steven Mnuchin pada hari Kamis lalu."Kami memiliki lebih banyak yang kami rencanakan untuk dilakukan jika mereka tidak membebaskannya dengan cepat," kata Mnuchin, mengacu pada Pastor Brunson.

Namun, Turki tetap menolak membebaskan pastor Amerika itu. Ankara juga siap membalas jika Washington nekat menjatuhkan sanksi lebih banyak.
(mas)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.3984 seconds (0.1#10.140)