Keukeuh Impor Minyak Iran, AS Ancam Jatuhkan Sanksi kepada China

Sabtu, 18 Agustus 2018 - 01:37 WIB
Keukeuh Impor Minyak Iran, AS Ancam Jatuhkan Sanksi kepada China
Keukeuh Impor Minyak Iran, AS Ancam Jatuhkan Sanksi kepada China
A A A
WASHINGTON - Wall Street Journal melaporkan Washington siap untuk menjatuhkan sanksi pada semua negara yang terus membeli minyak dari Iran setelah batas waktu November, termasuk China, mengutip perwakilan khusus baru Amerika Serikat (AS) untuk Iran, Brian Hook.

"Amerika Serikat tentu berharap kepatuhan penuh oleh semua negara dalam hal tidak mempertaruhkan ancaman sanksi sekunder AS jika mereka melanjutkan dengan transaksi tersebut," kata Hook seperti dikutip dari Sputnik, Sabtu (18/8/2018).

Baca Juga: Jalankan Kebijakan Anti Teheran, AS Bentuk Kelompok Aksi Iran

Ia menambahkan, bagaimanapun, AS akan mengeluarkan keringanan dari sanksi ke negara-negara yang telah melakukan upaya untuk mengurangi pembelian mereka minyak Iran.

Awal bulan ini, Washington memberlakukan kembali gelombang sanksi pertama atas Teheran yang menargetkan ekspor negara itu, sistem perbankan dan kemampuannya untuk mengakses sistem keuangan global, dengan gelombang kedua dijadwalkan akan menyusul pada 4 November mendatang.

China, yang merupakan pembeli utama minyak Iran, sejauh ini menolak permintaan Washington untuk mengakhiri pembelian minyak mentah Iran. Beijing beralasan bahwa kerja sama dengan Teheran tidak merugikan kepentingan orang lain dan, karenanya, harus dibebaskan dari sanksi AS.

Awal bulan ini, Kementerian Luar Negeri China mengatakan bahwa hubungan komersial Beijing dengan Iran masuk akal dan sepenuhnya sejalan dengan resolusi terkait Dewan Keamanan PBB.

Baca Juga: China Tolak Permintaan AS Kurangi Impor Minyak Iran

Pada bulan Juli, seorang pejabat senior AS yang dikutip oleh Wall Street Journal mengatakan bahwa Washington meyakini sangat mungkin China akan meningkatkan pembelian minyak Iran begitu sanksi AS dipaksakan kembali secara penuh.

Pada bulan Mei, AS mengumumkan bahwa mereka menarik diri dari perjanjian nuklir 2015 dengan Iran dan mengatakan akan mengembalikan sanksi yang telah dicabut di bawah kesepakatan tersebut.

Segera setelah itu, Jerman, Prancis dan Inggris - semuanya juga merupakan pihak dalam kesepakatan perjanjian nuklir Iran - menegaskan kembali niat mereka untuk tetap dalam perjanjian.

Rusia dan China juga berulang kali membela kesepakatan itu.
(ian)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.3719 seconds (0.1#10.140)