Teroris Perempuan ISIS Termuda Inggris Dipenjara Seumur Hidup

Minggu, 05 Agustus 2018 - 15:57 WIB
Teroris Perempuan ISIS Termuda Inggris Dipenjara Seumur Hidup
Teroris Perempuan ISIS Termuda Inggris Dipenjara Seumur Hidup
A A A
LONDON - Tersangka teroris perempuan anggota ISIS di Inggris dijatuhi hukuman penjara seumur hidup. Perempuan bernama Safaa Boular tersebut baru berumur 18 tahun.

Dia dihukum karena merencanakan serangan teror di Inggris awal tahun ini. Lantaran masih berusia sangat muda dan merencanakan serangan teror, Boular menjadi sosok tersangka teroris yang terkenal di negara tersebut.

Boular sejatinya berasal dari Maroko. Dia merencanakan serangan terorisme di Inggris setelah gagal melakukan perjalanan ke Suriah untuk bergabung dengan para militan ISIS.

Meski dihukum penjara seumur hidup, Boular masih berkesempatan mendapatkan pembebasan bersyarat. Namun, dia minimal harus mendekam di penjara 13 tahun.

Boular muncul di pengadilan Jumat lalu mengenakan rok pendek dan pakaian Barat. Dalam sidang dia mengklaim telah menolak Islam dan pandangan ekstremis.

Namun hakim di pengadilan Old Bailey, London, mengabaikan klaimnya.

"Dalam pandangan saya tidak ada bukti yang cukup untuk mengatakan pada tahap ini terdakwa ini adalah individu yang benar-benar berubah. Pandangannya tertanam kuat," kata Hakim Mark Dennis.

Hakim Dennis menggambarkan Boular sebagai sosok orang yang cerdas dan sangat pandai berbicara.

"Dia bertindak dengan mata terbuka," katanya. "Dia cukup dewasa untuk membuat keputusan sendiri dan pilihannya sendiri," lanjut hakim, yang dilansir BBC, semalam.

Remaja itu sejatinya sedang mempersiapkan ujian sekolahnya ketika dia tergoda oleh militan Islamic State (ISIS), Naweed Hussain, berasal dari Coventry, Inggris. Sosok Naweed Hussain yang memengaruhi Boular berusia 15 tahun lebih tua.

Boular telah berusaha menuju ke Suriah untuk menikah dengan Hussain pada tahun 2016. Tapi, usahanya digagalkan oleh polisi. Hussain kemudian tewas dalam serangan pesawat tak berawak di Suriah.

Selanjutnya, Boular beralih dengan merencanakan serangan bom bunuh diri dan serangan bersenjata di British Museum dengan kakak perempuan dan ibunya. Ketiga wanita itu kini telah divonis bersalah atas peran mereka dalam plot serangan teroris yang melibatkan perempuan untuk pertama kalinya di Inggris.

Adik Boular, Rizlaine Boular, 22, juga divonis penjara seumur hidup. Sedangkan ibunya, Mina Dich, dihukum penjara 6 tahun lebih 9 bulan atas tuduhan membantu putri-putrinya dalam plot serangan teroris.

Rencana mereka terungkap oleh petugas intelijen MI5 yang menyamar dengan melakukan kontak secara online. Aksi intelijen itu berlangsung setelah rumah keluarga Boular di Vauxhall, London selatan, disadap.
(mas)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.3115 seconds (0.1#10.140)