Soal Denuklirisasi, Pompeo Sebut Korut Inkonsisten

Sabtu, 04 Agustus 2018 - 02:05 WIB
Soal Denuklirisasi, Pompeo Sebut Korut Inkonsisten
Soal Denuklirisasi, Pompeo Sebut Korut Inkonsisten
A A A
SINGAPURA - Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) Mike Pompeo mengatakan program senjata Korea Utara (Korut) yang terus berjalan tidak konsisten dengan komitmen pemimpinnya untuk melakukan denuklirisasi.

Sebelumnya, Pompeo kepada Senat AS menyatakan bahwa Korut terus membuat bahan bakar bom. Ia juga melaporkan bahwa negara yang dipimpin oleh Kim Jong-un itu sedang membangun rudal baru.

"Ketua Kim membuat komitmen untuk denuklirisasi," kata Pompeo yang tengah berada di Singapura.

“Dunia menuntut agar mereka (Korea Utara) melakukannya dalam resolusi Dewan Keamanan PBB. Sejauh mereka berperilaku dengan cara yang tidak konsisten dengan itu, mereka a) melanggar salah satu atau kedua resolusi Dewan Keamanan PBB dan b) kita dapat melihat kita masih memiliki cara untuk mencapai hasil akhir yang kita cari untuk denuklirisasi," terangnya lagi seperti dikutip dari Reuters, Sabtu (4/8/2018).

Pompeo berterima kasih kepada para menteri Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN) pada pertemuan di Singapura untuk upaya mereka dalam memberlakukan sanksi terhadap Korut.

Menteri Luar Negeri Korut, Ri Yong-ho, juga berada di Singapura dan akan menghadiri pertemuan regional yang sama dengan Pompeo. Tetapi Departemen Luar Negeri AS belum mengatakan apakah keduanya akan bertemu.

Pompeo, yang telah memimpin upaya negosiasi AS dengan Korut, mengunjungi Pyongyang dari tanggal 5-7 Juli untuk pembicaraan inklusif yang bertujuan untuk menyetujui roadmap denuklirisasi. Pompeo mengatakan pada saat itu dia telah membuat kemajuan pada isu-isu kunci, namun beberapa jam kemudian Korut menuduh delegasinya membuat tuntutan "seperti gangster".

Dalam pertemuan puncak bersejarah dengan Presiden AS Donald Trump di Singapura pada 12 Juni, Kim Jong-un berkomitmen untuk bekerja menuju denuklirisasi. Namun Pyongyang tidak menawarkan rincian tentang bagaimana hal itu bisa terjadi.

Trump memuji pertemuan di Singapura sebagai sebuah keberhasilan. Ia bahkan mengatakan bahwa Korut tidak lagi menjadi ancaman nuklir, tetapi pertanyaan telah memuncak tentang kesediaan Pyongyang untuk menghentikan program persenjataannya.

Trump telah menunjuk pembekuan nuklir Korut pada uji coba nuklir dan rudal dan kesepakatannya untuk mengembalikan sisa-sisa jasad tentara AS yang terbunuh dalam Perang Korea 1950-53.

Gedung Putih mengatakan bahwa Trump telah menerima surat dari Kim Jong-un dan akan segera menanggapinya dengan catatan yang harus disampaikan. Tetapi Gedung Putih mengatakan belum ada rencana pertemuan kedua dengan Kim Jong-un.
(ian)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5015 seconds (0.1#10.140)