Trump Serukan Jaksa Agung AS Hentikan Penyelidikan Soal Rusia

Rabu, 01 Agustus 2018 - 23:32 WIB
Trump Serukan Jaksa Agung AS Hentikan Penyelidikan Soal Rusia
Trump Serukan Jaksa Agung AS Hentikan Penyelidikan Soal Rusia
A A A
WASHINGTON - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump menyerukan Jaksa Agung Jesff Sessions untuk mengakhiri penyelidikan federal terkait campur tangan Rusia dalam pemilu presiden 2016 dan apakah ada kerja sama kampanyenya dengan Moskow.

Dalam serangkaian tweet, Trump menyebut Total Hoax tudingan kampanyenya bekerja sama dengan Moskow.

"Ini adalah situasi yang mengerikan dan Jaksa Agung Jeff Sessions harus menghentikan pemburuan penyihir ini sekarang, sebelum terus menodai negara kita lebih jauh," kata Trump seperti dikutip dari Reuters, Rabu (1/8/2018).

Trump telah lama mengeluh tentang penyelidikan kriminal dalam kemenangannya ke Gedung Putih. Ia pun menyebut penyelidikan itu sebagai perburuan penyihir.

Seruan ini tampkanya menjadi pernyataan terbuka untuk menutup penyelidikan oleh Penasihat Khusus Robert Mueller.

Trump juga menuduh bahwa Mueller "benar-benar berlawanan." Ia tidak memberikan bukti bahwa tim yang dipimpin oleh Mueller, seorang Republikan yang ditunjuk oleh Republik, bias terhadapnya.

Sidang pertama yang muncul dari penyelidikan ke peran Rusia dalam pemilihan, dimulai hari Selasa di Alexandria, Virginia. Mantan ketua kampanye Trump, Paul Manafort, menghadapi 18 tuduhan penipuan bank dan pajak.

Seorang juru bicara Departemen Kehakiman tidak segera berkomentar tentang tweet Trump tentang mengakhiri penyelidikan Mueller.

Anggota parlemen dari Partai Demokrat mengkritik tweet Trump dan mendesak agar Kongres melindungi penyelidikan.

“Ancaman semacam ini bukanlah kecelakaan. Mereka mencerminkan keadaan pikiran dan niat untuk menghalangi keadilan,” kata Senator Richard Blumenthal, seorang anggota Komite Kehakiman.

"Dia panik," kata perwakilan Demokrat, Don Beyer di Twitter. "Kongres harus melindungi Mueller."

Sementara pengacara pribadi Trump, Rudy Giuliani, mengatakan bahwa dalam tweetnya Trump mengungkapkan pendapat yang telah lama dianut oleh timnya.

“Kami telah mengatakan selama berbulan-bulan bahwa sekarang saatnya untuk membawa pertanyaan ini sampai selesai. Presiden telah menyatakan pendapat yang sama,” kata Giuliani.

Agen-agen intelijen AS tahun lalu menyimpulkan bahwa Moskow ikut campur dalam kampanye kepresidenan tahun 2016 untuk mencoba memberikan suara kepada Trump. Moskow membantah campur tangan semacam itu, dan Trump membantah adanya kolusi oleh tim kampanyenya atau menghalangi keadilan.
(ian)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4730 seconds (0.1#10.140)