Montenegro: Kami Terlalu Kecil untuk Memulai Perang Dunia

Jum'at, 20 Juli 2018 - 23:14 WIB
Montenegro: Kami Terlalu Kecil untuk Memulai Perang Dunia
Montenegro: Kami Terlalu Kecil untuk Memulai Perang Dunia
A A A
PODGORICA - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump menyebut Montenegro, sebuah negara kecil di Balkan, bisa menjadi pemantik konflik global baru. Namun pandangan Menteri Luar Negeri Montenegro, Srdjan Darmanovic, mempunyai pandangan yang berbeda.

"Kami tidak berniat untuk memulai Perang Dunia III, kami terlalu kecil untuk itu," kata Darmanovic dalam sebuah wawancara eksklusif CNN, Jumat (20/7/2018).

"Sangat menyenangkan mendengarnya, sebenarnya seperti lelucon yang bagus, tapi kami adalah negara yang sangat damai," imbuhnya.

Negara yang baru saja menjadi anggota NATO ini menjadi sorotan ketika Trump menggambarkan orang-orang sangat agresif dan mengeluarkan peringatan selama wawancara dengan Tucker Carlson dari Fox News.

Carlson mempertanyakan mengapa AS harus membela Montenegro, seperti yang dipersyaratkan oleh Pasal 5 dari perjanjian NATO.

Trump menjawab: "Saya telah mengajukan pertanyaan yang sama. Montenegro adalah negara kecil dengan orang yang sangat kuat. Mereka adalah orang yang sangat kuat. Mereka adalah orang yang sangat agresif, mereka mungkin menjadi agresif, dan selamat, Anda berada di Perang Dunia III."Baca Juga: Trump Sebut Membela Montenegro Bisa Picu Perang Dunia IIIDarmanovic menggambarkan pernyataan itu sebagai bentuk kemurahan hati Trump, menunjukkan bahwa Presiden AS sedang membuat titik yang lebih luas.
"Saya pikir Presiden Trump sebenarnya tidak berbicara tentang Montenegro. Dia berbicara tentang 2% pada pembiayaan dan kontribusi untuk NATO, dan Montenegro baru saja diambil sebagai contoh - mungkin karena kita adalah salah satu negara terkecil di aliansi," ujarnya bijak.

Montenegro bergabung dengan NATO pada 2017. Tawaran keanggotaannya ditentang oleh Rusia, yang mempertahankan hubungan dekat dengan negara tetangga Serbia. Pemerintah Montenegro lantas menuduh Moskow mendalangi kudeta sebagai bagian dari upaya untuk mencegahnya bergabung dengan NATO.

Darmanovic setuju bahwa komentar Trump akan disambut di Moskow.

"Mungkin musik untuk telinga mereka, tetapi saya masih percaya bahwa kami tidak kurang aman," katanya.

"Kami benar-benar percaya bahwa Pasal 5 tidak bersyarat dan kuat," imbuhnya.

Bagaimanapun, komentar Trump tampaknya bertentangan dengan tindakannya baru-baru ini. Dia menandatangani komunike NATO yang secara eksplisit mendukung Pasal 5 pada pertemuan puncak di Brussels, Belgia minggu lalu.

Seorang pejabat NATO menggambarkan klausul pertahanan kolektif yang diabadikan dalam Pasal 5 sebagai tanpa syarat dan ketat.

"Itu berarti serangan terhadap satu serangan terhadap semua orang," kata pejabat itu kepada CNN.

"Presiden Trump telah menjelaskan bahwa AS berkomitmen penuh untuk NATO dan aliansi kita lebih kuat dari sebelumnya," sambungnya.
(ian)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4627 seconds (0.1#10.140)