KTT Helsinki Sukses, Presiden Vladimir Putin Jadi Pemenang

Rabu, 18 Juli 2018 - 15:28 WIB
KTT Helsinki Sukses, Presiden Vladimir Putin Jadi Pemenang
KTT Helsinki Sukses, Presiden Vladimir Putin Jadi Pemenang
A A A
MOSKOW - Presiden Rusia Vladimir Putin mendapatkan pujian dari berbagai kalangan karena sukses menggelar pertemuan dengan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump.

Banyak pihak menganggap Putin sebagai kubu yang menang dalam pertemuan tersebut. Putin mampu memosisikan dirinya sebagai pemimpin yang kuat dalam menghadapi tekanan Uni Eropa (UE) dengan mendekatkan Moskow kepada Trump. “Upaya Barat mengisolasi Rusia telah gagal,” demikian judul berita utama harian Rossiisskaya Gazeta.

Di Moskow, memang ada pengakuan bahwa konferensi tersebut tidak menghasilkan terobosan mengenai isu, seperti Suriah, Ukraina, dan pengendalian senjata nuklir. Namun, Moskow menganggap pertemuan itu sebagai simbolisme pemimpin negara berkekuatan besar setelah isolasi selama empat tahun terhadap Rusia akibat aneksasi terhadap Ukraina.

“Sungguh tidak masuk akal dengan tudingan mantan Presiden Barack Obama dan kawan-kawannya bahwa Rusia merupakan kekuatan regional yang lemah,” kata anggota parlemen Rusia, Alexey Pushkov. Dia mengatakan, perhatian dunia internasional saat ini pada Helsinki. “Pesan sangat jelas bahwa nasib dunia ditentukan oleh Rusia dan AS, pemimpin dua kekuatan di bumi itu telah bertemu,” kata Pushkov.

Pujian terhadap Putin juga diungkapkan ketua Majelis Atas Parlemen Rusia Valentina Matvienko. Dia mengatakan, konferensi Trump-Putin sebagai langkah penting untuk mem bangun dialog politik. Kemudian, senator senior Rusia, Konstantin Kosachev, mengatakan, “Kita melihat dua pemimpin yang ingin datang bersama untuk menemukan persamaan pemahaman.”

Harian pro-Kremlin Komsomolskaya Pravda melaporkan berdasarkan pandangan pakar bahasa tubuh menunjukkan Presiden Putin sebagai pemimpin yang kuat. “Ketika dia (Putin) berjabat tangan, Trump normalnya menunjukkan terbuka. Kemudian, Putin justru menyeimbangkan jabatan tangannya dengan Trump,” demikian laporan media tersebut. Tabloid Moskovsky Komsomolets mengklaim Putin tampil sangat tenang. Sangat jelas bahwa Putin mampu bermanuver di atas Presiden AS. Itu menjadi kebanggaan, tetapi juga bahaya. Trump, disebut juga sebagai presiden paling sempurna bagi Moskow.

Ketika ditanya reporter di Helsinki mengenai konferensi Trump-Putin, Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov mengatakan sempurna. “Lebih baik dibandingkan super,” kata Lavrov. Kesempatan Putin untuk merepresentasikan dirinya sama dengan Presiden AS merupakan tujuan utama konferensi tersebut. Putin selama ini dikenal hanya memiliki kekuatan di domestik. Namun, dia tidak mendapatkan pengakuan dari dunia internasional. Rusia tidak memiliki panggung ketika Uni Soviet jatuh pada 1991. “Konferensi di Helsinki antara Trump dan Putin adalah segalanya bagi Kremlin,” kata ilmuwan Rusia dari Institute Hubungan Internasional di Praha, Mark Galeotti.

“Putin tumbuh menjadi kekuatan yang tumbuh dan memosisikan Rusia sebagai kekuatan yang setara dengan AS,” katanya. Mata uang rouble Rusia naik 0,4% terhadap dolar pada perdagangan Senin (16/7). Analis pasar menyatakan, konferensi itu memiliki dampak positif bagi Rusia. Para penasihat Putin sebelumnya menyuarakan frustrasi untuk bisa memperbaiki hubungan dengan AS yang diblokade para musuh Trump. Putin memang menjadi perdebatan pada perpolitikan AS. “Putin dan Trump telah diberitakan sejak lama. Kini Putin dengan jelas bisa bertemu dengannya,” kata Dmitry Trenin, purnawirawan kolonel di militer Rusia yang kini menjadi Direktur Carnegie Moscow Center, sebuah think tank Rusia.

Sementara Trump justru mendapatkan kecaman dari dalam negerinya. Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) AS Paul Ryan yang berasal dari Partai Republik ikut mengecam pertemuan Trump-Putin. “Trump harus melihat, Rusia bukan aliansi kita,” kritik Ryan dilansir BBC, Selasa (17/7). Ryan mengungkapkan, tidak ada kesamaan moral antara AS dan Rusia. Dia menganggap Rusia adalah musuh dari nilai-nilai dan idealisme paling dasar bangsa AS. Mengenai intervensi Rusia pada pemilu, sambungnya, itu sudah diselidiki betul-betul oleh intelijen AS sehingga tak perlu diragukan lagi.
(don)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4379 seconds (0.1#10.140)