Pompeo Desak UE Bersikap Keras kepada Iran

Jum'at, 13 Juli 2018 - 10:45 WIB
Pompeo Desak UE Bersikap Keras kepada Iran
Pompeo Desak UE Bersikap Keras kepada Iran
A A A
BRUSSELS - Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS), Mike Pompeo, mendesak negara-negara Eropa berada di belakang Amerika untuk memangkas Iran dari pasar energi dunia. Hal itu diungkapkan Pompeo selama pembicaraan di Brussels.

Pompeo bersama Menteri Energi AS Rick Perru dan kepala kebijakan luar negeri Uni Eropa Federica Mogherini duduk satu meja dalam Dewan Energi AS-Uni Eropa (UE). Pompeo tidak membuat pernyataan apa pun dalam perundingan itu, tetapi akun Twitter-nya menunjukkan apa yang ada dalam pikirannya.

"Iran terus mengirim senjata ke Timur Tengah, dalam pelanggaran mencolok terhadap resolusi Dewan Keamanan PBB. Rezim Iran ingin memulai masalah di mana pun itu bisa. Ini tanggung jawab kita untuk menghentikannya," tulisnya seperti dikutip dari AFP, Jumat (13/7/2018).

Kemudian, sesaat sebelum perundingan dimulai, ia menambahkan: "Kami meminta sekutu dan mitra kami untuk bergabung dengan kampanye tekanan ekonomi kami terhadap rezim Iran."

"Kita harus memotong semua dana yang digunakan rezim Iran untuk mendanai terorisme dan perang proksi," ia memperingatkan.

"Tidak ada yang tahu kapan Iran mungkin mencoba untuk menimbulkan terorisme, kekerasan dan ketidakstabilan di salah satu negara kita selanjutnya," tukasnya.

Di samping tweet itu, ia juga memposting peta Eropa yang menunjukkan 11 lokasi "serangan teror". Para pejabat AS percaya Iran atau proksinya, Hizbullah, telah melakukan hal itu sejak 1979.

Washington membuat cemas Eropa ketika Trump menarik diri dari kesepakatan nuklir internasional 2015 di mana Iran setuju untuk mengendalikan program nuklirnya dengan imbalan keringanan sanksi.

Sanksi AS sekarang "dibenturkan kembali" ke tempatnya dan para pejabat AS telah mulai berharap bahwa tekanan ekonomi memicu ketidakpuasan domestik terhadap rezim Teheran.

Perusahaan Eropa enggan untuk melanjutkan perdagangan dengan Iran dengan risiko terkena sanksi sekunder AS, tetapi UE ingin melindungi kesepakatan itu.

Dengan demikian mereka menolak ancaman AS untuk menjatuhkan sanksi pada setiap perdagangan entitas dalam minyak Iran atau berurusan dengan bank sentral Iran setelah tenggat waktu 4 November.
(ian)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.8864 seconds (0.1#10.140)