Sekutu Trump Sebut Akhir Rezim Penguasa Iran Sudah Dekat

Minggu, 01 Juli 2018 - 03:14 WIB
Sekutu Trump Sebut Akhir Rezim Penguasa Iran Sudah Dekat
Sekutu Trump Sebut Akhir Rezim Penguasa Iran Sudah Dekat
A A A
VILLEPINTE - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump akan "mencekik diktatorial ayatollah" Iran. Hal itu disampaikan sekutu dekat Trump, Rudy Giuliani.

Menurutnya, tindakan pemerintah Trump untuk menerapkan kembali sanksi terhadap Teheran ditujukan untuk perubahan rezim di Iran.

Mantan wali kota New York yang kini menjadi pengacara pribadi Trump itu menyampaikan pendapatnya dalam sebuah konferensi Dewan Perlawanan Nasional Iran (NCRI) yang berpusat di Paris. NCRI adalah kelompok oposisi Iran yang diasingkan karena menentang penguasa Republik Islam.

"Kami sekarang secara realistis dapat melihat akhir rezim di Iran," kata Giuliani menunjuk pada protes baru-baru ini di Iran yang dipicu oleh jatuhnya nilai mata uang negara itu setelah Trump menarik diri dari kesepakatan nuklir 2015.

"Ketika kekuatan ekonomi terbesar berhenti berbisnis dengan Anda maka Anda runtuh... dan sanksi akan menjadi lebih besar, lebih besar dan lebih besar," katanya dikutip Reuters, Minggu (1/7/2018).

Tujuan AS untuk mengubah rezim di Iran pernah disampaikan John Robert Bolton, yang pada pada tahun lalu bersama kelompok think tank American Enterprise Institute mengatakan,"Tujuan kami harus mengubah rezim di Iran."

Namun, setelah ditunjuk sebagai bagian dari administrasi Trump, ucapannya berbeda. "Itu bukan kebijakan pemerintah. Kebijakan administrasi adalah untuk memastikan bahwa Iran tidak pernah mendekati senjata nuklir yang dapat dikirimkan," kata Bolton."

Negara-negara Eropa yang menandatangani kesepakatan nuklir 2015 antara Iran dengan AS, Rusia, dan China, terus mempertahankan kesepakatan itu. Kesepakatan yang bernama resmi Joint Comprehensive Plan of Action (JCPOA) 2015 itu mencegah Iran mengembangkan bahan bakar nuklir untuk senjata dengan imbalan pencabutan sanksi.

Giuliani mengatakan negara-negara Eropa seharusnya malu karena nekat mempertahankan JCPOA 2015.

"Presiden (Trump) ini tidak bermaksud untuk memalingkan punggungnya pada pejuang kemerdekaan. Kebijakan peredaan sudah berakhir," katanya pada konferensi NCRI, yang faksi utamanya adalah Organisasi Mujahidin Rakyat Iran (PMOI), faksi yang pernah dianggap sebagai kelompok teroris oleh Washington dan Eropa.

Maryam Rajavi, pemimpin PMOI mengatakan kepada wartawan,"Perubahan rezim di Iran dalam jangkauan yang belum pernah terjadi sebelumnya. Roda perubahan telah mulai berubah."

Sementara itu, di Teheran, Pemimpin Tertinggi Ayatollah Ali Khamenei mengatakan Trump akan gagal dalam upaya untuk mengubah rakyat Iran melawan sistem yang berkuasa.

"Mereka membawa tekanan ekonomi untuk memisahkan negara dari sistem, tetapi enam presiden AS sebelum dia (Trump) mencoba ini dan harus menyerah," kata Khamenei yang dilansir di situsnya.
(mas)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4024 seconds (0.1#10.140)