Trump Akan Tanya Intervensi Pemilu AS saat Bertemu Putin

WASHINGTON - Presiden Donald Trump akan mengangkat isu dugaan campur tangan Rusia dalam pemilu Amerika Serikat (AS) ketika bertemu dengan Presiden Vladimir Putin. Pertemuan itu dijadwalkan berlangsung di Helsinki pada 16 Juli nanti.

Berbicara kepada wartawan di Air Force One dalam perjalanan ke New Jersey, Trump juga mengatakan akan membahas konflik di Suriah dan Ukraina serta masalah internasional lainnya dengan Putin.

"Saya akan berbicara dengannya tentang segala hal," kata Trump. "Kami akan berbicara tentang Ukraina, kami akan berbicara tentang Suriah. Kami akan berbicara tentang pemilu. Kami tidak ingin ada yang merusak pemilu," ujarnya, yang dilansir Reuters, Sabtu (30/6/2018).

Rusia membantah tudingan badan-badan intelijen AS bahwa Moskow berusaha untuk mengganggu pemilu AS 2016 untuk membantu Trump menjadi presiden.

Trump sejatinya pernah bertemu dengan Putin di Vietnam pada November 2017. Namun, pertemuan itu hanya berlangsung singkat. Pertemuan itu membuat Trump dikritik di AS karena dia percaya pada Putin yang menolak tuduhan bahwa Moskow ikut campur pemilu AS.

Trump selama ini menyangkal melakukan kesalahan selama pemilu 2016. Dia menyerukan penyelidikan terkait kemungkinan kolusi antara tim kampanyenya dengan pihak Rusia.

Hubungan kedua negara itu telah rusak sejak Rusia menganeksasi Crimea yang melepaskan diri dari Ukraina pada 2014. Tindakan Rusia membuat AS menjatuhkan sanksi.

Ketegangan kedua negara juga dipicu krisis Suriah. Putin membela sekutunya, Presiden Suriah Bashar al-Assad, sedangkan Washington membela kelompok pemberontak.

Ditanya apakah AS akan mengakui Crimea sebagai bagian dari Rusia, Trump mengatakan; "Kami harus melihat."

Dia memberi jawaban yang sama ketika ditanya apakah dia akan mencabut sanksi atas Rusia. "Kami akan melihat apa yang dilakukan Rusia," kata Trump.