5 Usulan Penting Hamas dalam Proposal Gencatan Senjata 135 Hari

Kamis, 08 Februari 2024 - 18:18 WIB
loading...
A A A

2. Tahap Kedua: Pembebasan Sandera Laki-laki

5 Usulan Penting Hamas dalam Proposal Gencatan Senjata 135 Hari

Foto/Reuters

Melansir Al Jazeera, pada tahap berikutnya, yang juga akan berlangsung selama 45 hari, Hamas mengatakan akan membebaskan semua tawanan laki-laki Israel yang tersisa, dan sebagai imbalannya, pasukan Israel akan mundur dari seluruh wilayah Gaza.

Pada titik ini, kata Hamas, bantuan kemanusiaan lebih lanjut harus diperbolehkan masuk ke Gaza, sementara rekonstruksi infrastruktur yang rusak harus dimulai.

Pembicaraan tentang persyaratan “gencatan senjata total” dan kembalinya “keadaan tenang” harus disepakati sebelum tahap berikutnya dapat dimulai.

3. Tahap Ketiga: Menyerahkan Jenazah

5 Usulan Penting Hamas dalam Proposal Gencatan Senjata 135 Hari

Foto/Reuters

Terakhir, Hamas mengusulkan agar kedua belah pihak akan melepaskan jenazah atau jenazah yang masih berada pada tahap ini, setelah melalui proses identifikasi.

Segala tindakan kemanusiaan yang disepakati pada tahap pertama dan kedua juga harus dilanjutkan.

4. Israel Harus Memfasilitas Pembangunan Rumah di Gaza yang Hancur

5 Usulan Penting Hamas dalam Proposal Gencatan Senjata 135 Hari

Foto/Reuters

Melansir Al Jazeera, Hamas mengatakan setiap tahap gencatan senjata harus diselesaikan sebelum tahap berikutnya dimulai.

Kelompok tersebut juga mengatakan Israel harus memfasilitasi rekonstruksi penuh rumah-rumah yang hancur di Gaza, serta fasilitas umum dan infrastruktur ekonomi lainnya dalam waktu tiga tahun.

Hamas selanjutnya menuntut agar pemukim Israel berhenti menyerang Masjid Al-Aqsa, dan situasi di masjid tersebut dikembalikan ke kondisi sebelum tahun 2002. Tidak jelas kondisi apa yang dimaksud Hamas. Namun, pada tahun 2002, selama Intifada kedua, atau “pemberontakan”, yang dipicu oleh kunjungan mantan Perdana Menteri Israel Ariel Sharon ke Al-Aqsa, pasukan Israel menindak warga Palestina di bawah Operasi Perisai Pertahanan.

Berbicara kepada Al Jazeera, juru bicara Hamas Muhammad Nazzal mengatakan kelompoknya ingin Qatar, Mesir, Amerika Serikat, Turki dan Rusia bertindak sebagai “penjamin” untuk memastikan implementasi yang benar dari ketentuan perjanjian tersebut, jika disetujui. Namun, dia menambahkan bahwa kelompok tersebut tidak bersedia untuk bernegosiasi mengenai persyaratan proposal tersebut.
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2344 seconds (0.1#10.140)