Mirip di Afrika, Pilot AS di Pasifik Jadi Target Serangan Laser

Jum'at, 22 Juni 2018 - 15:51 WIB
Mirip di Afrika, Pilot AS di Pasifik Jadi Target Serangan Laser
Mirip di Afrika, Pilot AS di Pasifik Jadi Target Serangan Laser
A A A
WASHINGTON - Pilot pesawat militer Amerika Serikat (AS) yang beroperasi di Samudera Pasifik dilaporkan telah menjadi target serangan laser lebih dari 20 kali dalam beberapa bulan terakhir. Hal itu diungkapkan pejabat AS kepada The Wall Street Journal.

"Semua insiden terjadi di dekat Laut China Timur," kata para pejabat, di mana militer dan warga sipil China sering beroperasi untuk menopang klaim bangsa mereka.

Laporan ini datang tidak lama setelah Pentagon menuduh militer Cina menggunakan laser terhadap pilot AS di Djibouti. Para pilot menderita cedera mata ringan sebagai hasilnya, tetapi China membantah terlibat.

Baca Juga: AS Klaim 2 Pilotnya Terkena Senjata Laser China di Djibouti

Tidak jelas siapa yang berada di belakang aksi ini di Pasifik dan para pejabat mengatakan laser yang digunakan adalah kelas komersial, seperti laser pointer yang sering digunakan untuk briefing dan bahkan untuk bermain dengan kucing, sebagai lawan dari laser kelas militer yang digunakan terhadap pilot AS di Afrika Timur.

Laser yang mengarah pada pesawat AS dilaporkan berasal dari kapal nelayan, beberapa di antaranya kapal berbendera China seperti dikutip dari Business Insider, Jumat (22/6/2018).

Para pejabat AS mengatakan mereka saat ini tidak percaya militer China berada di belakang insiden ini, tetapi juga tidak bisa sepenuhnya mengesampingkan hal itu mengingat masalah baru-baru ini di Djibouti.

Mereka menambahkan bahwa mungkin saja nelayan atau orang-orang China dari negara-negara lain di kawasan itu dapat melakukan aksi tersebut untuk melecehkan para pilot Amerika.

Meski begitu, tidak jelas jenis pesawat apa yang menjadi sasaran.

Setelah insiden di Djibouti, Pentagon pada bulan Mei mengeluarkan keluhan resmi ke China dan meminta pemerintahnya untuk menyelidiki.

Sebagai tanggapan, Kementerian Pertahanan China mengatakan: "Kami telah menyanggah kritik tidak benar melalui saluran resmi. Pihak China secara konsisten secara ketat mematuhi hukum dan hukum internasional dari negara setempat, dan berkomitmen untuk melindungi keamanan dan stabilitas regional."

Juru bicara Kementerian Luar Negeri China Hua Chunying menambahkan bahwa pemerintah China telah melakukan pemeriksaan serius.

"Anda dapat mengingatkan orang AS yang relevan untuk mengingat kebenaran dari apa yang mereka katakan, dan tidak dengan cepat berspekulasi atau membuat tuduhan," imbuhnya.
(ian)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4639 seconds (0.1#10.140)