Horor, Tabung Gas Air Mata Israel Tertancap di Pipi Pria Palestina

Sabtu, 09 Juni 2018 - 08:40 WIB
Horor, Tabung Gas Air Mata Israel Tertancap di Pipi Pria Palestina
Horor, Tabung Gas Air Mata Israel Tertancap di Pipi Pria Palestina
A A A
GAZA - Insiden mengerikan dialami seorang pria Palestina yang sedang demo di perbatasan Gaza pada hari Jumat (8/6/2018). Demonstran itu terkena hantaman tabung gas air mata pasukan Israel di wajah dan tertancap di pipi.

Tabung gas beracun itu tak bisa lepas. Asap berbahaya pun keluar dari mulut korban.

Kejadian itu diabadikan seorang fotografer Reuters di lapangan. Demonstran tersebut bernama Haitham Abu Sabla.

Untuk mengangkat tabung gas air mata yang tertancap di pipi, Haitham harus menjalani operasi.
Horor, Tabung Gas Air Mata Israel Tertancap di Pipi Pria Palestina
Foto/REUTERS/Ibraheem Abu Mustafa
Foto-foto yang diambil fotografer menunjukkan darah berceceran dari wajah Haitham dengan kondisi tabung gas masih tertanam tepat di samping hidungnya. Asap beracun juga nyaris tanpa henti mengepul dari mulut Haitham.

Demonstran itu telah dibawa ke rumah sakit untuk menjalani operasi pengangkatan tabung gas air mata. Menurut saudaranya kepada Reuters, Haitham Abu Sabla adalah pembantu reguler dari protes mingguan di perbatasan Gaza-Israel.
Horor, Tabung Gas Air Mata Israel Tertancap di Pipi Pria Palestina
Foto/REUTERS/Ibraheem Abu Mustafa
Pasukan Pertahanan Israel (IDF) telah menindak keras protes selama berbulan-bulan di sepanjang perbatasan Gaza, yang dikenal sebagai aksi Great March of Return. Demo besar ini untuk menandai 70 tahun pengusiran ribuan warga orang Arab Palestina dari tanahnya oleh pasukan Israel.

IDF telah membunuh 120 demonstran Palestina sejak demo dimulai Maret lalu. Salah satu pembunuhan IDF yang disorot dunia adalah pembunuhan terhadap relawan medis Palestina Razan al-Najjar, 21.

Perawat cantik itu ditembak mati oleh sniper IDF di bagian dada saat menolong demonstran yang terkena hantaman tabung gas air mata pada Jumat pekan lalu. IDF mengklaim penembakan terhadap Razan sebagai ketidaksengajaan.

Alih-alih memproses pelaku penembakan, militer Israel justru mem-framing sosok Razan sebagai perisai manusia untuk Hamas. Framing lewat video itu dibuat dengan memotong kalimat lengkap Raza yang pernah diunggah di media sosial, yang membuatnya seolah-olah bagian dari kelompok Hamas.

"Razan al-Najjar bukanlah angel of mercy (malaikat belas kasih) yang ingin digambarkan oleh propaganda Hamas," kata juru bicara militer untuk bahasa Arab, Avichay Edraee.

"Pengakuannya bahwa dia adalah 'perisai manusia' untuk memicu kerusuhan membuktikan bagaimana Hamas menggunakan seluruh penduduk Gaza sebagai amunisi untuk tujuan dan untuk tujuan Iran," lanjut Edraee yang dikutip Haaretz.
(mas)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.3663 seconds (0.1#10.140)