Minta Israel di Sanksi, Aktivis Susun Ribuan Sepatu di Gedung Dewan UE

Selasa, 29 Mei 2018 - 10:07 WIB
Minta Israel di Sanksi, Aktivis Susun Ribuan Sepatu di Gedung Dewan UE
Minta Israel di Sanksi, Aktivis Susun Ribuan Sepatu di Gedung Dewan UE
A A A
BRUSSELS - Sebanyak 4.500 pasang sepatu tersusun rapi di luar gedung Dewan Uni Eropa (UE) di Brussels. Angka itu melambangkan jumlah warga Palestina yang dibunuh oleh Israel dalam sedekade terakhir.

Aksi ini dilakukan untuk memberikan tekanan kepada menteri-menteri luar negeri Eropa yang tengah bertemu di dalam gedung agar memberikan sanksi kepada negara Zionis itu.

"Kami memiliki pesan kepada para pemimpin Uni Eropa yang mengatakan: 'Kehidupan orang Palestina penting'," ujar Fadi Quran, juru kampanye senior untuk Avaaz, LSM yang mengatur aksi tersebut.

"Kami percaya bahwa satu-satunya cara untuk bergerak menuju perdamaian adalah dengan memberi sanksi kepada Israel, itulah satu-satunya jalan yang kami miliki dan itulah tujuan kami," imbuhnya seperti dikutip dari Russia Today, Selasa (29/5/2018).

Aktivis Palestina seperti Quran telah memimpin kampanye Boikot, Divestasi dan Sanksi (BDS) melawan Israel sejak 2005. Tetapi gerakan itu telah dibangkitkan kembali dalam beberapa bulan terakhir, ketika kekerasan dan ketegangan politik melonjak di wilayah tersebut.

Kebuntuan memuncak dengan ribuan bentrokan keras di perbatasan Israel-Gaza pada hari AS secara resmi memindahkan kedutaannya dari Tel Aviv ke Yerusalem, pada tanggal 14 Mei lalu. Ketika itu 60 warga Gaza dilaporkan dibunuh oleh pasukan IDF, pasukan pertahanan Israel.

Beberapa negara Uni Eropa, yang menentang langkah relokasi kedutaan yang kontroversial, mengutuk penggunaan kekuatan yang berlebihan. Namun mereka tidak menerapkan langkah-langkah khusus untuk menghukum pemerintahan Benjamin Netanyahu. Para menteri luar negeri Eropa akan mengadakan pertemuan baru tentang masalah ini pada hari Senin, yang dapat memberikan tanggapan terpadu dari benua itu.

Penyelenggara aksi ingin diplomat untuk fokus tidak hanya pada manuver geopolitik yang genting di Timur Tengah, tetapi untuk berempati dengan manusia yang menjadi korban dari konflik selama beberapa dekade.

“Lebih dari seribu pasang sepatu di sini melambangkan anak-anak dan saya juga membawa sepatu putri saya, untuk menunjukkan bahwa saya berdiri dengan ayah-ayah itu, ibu-ibu itu, saudara-saudari yang kehilangan anak-anak dan saudara mereka dalam perang ini,” kata Christoph Schott, juru kampanye senior untuk Avaaz.
(ian)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.3756 seconds (0.1#10.140)