Iran Adili Pekerja Bantuan Wanita Asal Inggris

Minggu, 27 Mei 2018 - 00:22 WIB
Iran Adili Pekerja Bantuan Wanita Asal Inggris
Iran Adili Pekerja Bantuan Wanita Asal Inggris
A A A
TEHERAN - Seorang pekerja bantuan wanita asal Inggris akan menjalani pengadilan kedua atas tuduhan baru. Wanita tersebut telah menghabiskan lebih dari dua tahun di penjara Iran.

Nazanin Zaghari-Ratcliffe sebelumnya ditangkap pada tahun 2016 dan dipenjara selama lima tahun atas tuduhan memata-matai rezim Iran.

Sebuah laporan oleh kantor berita semi-resmi Tasnim mengatakan kepala Pengadilan Revolusi Iran Musa Ghazanfarabadi mengatakan bahwa tuduhan baru terhadap Nazanin Zaghari-Ratcliffe juga terkait dengan keamanan Iran.

"Ghazanfarabadi mengatakan dakwaan terhadap (Nazanin) Zaghari (-Ratcliffe) dalam kasus baru terkait dengan keamanan tetapi tidak mengatakan apakah itu spionase atau tuduhan lain," kata laporan itu yang dikutip laman Independent, Minggu (27/5/2018).

Laporan ini muncul setelah pendukung Zaghari-Ratcliffe mengatakan ia telah diberitahu oleh seorang hakim bahwa wanita itu akan dibebaskan untuk kemudian dihukum kembali atas tuduhan menyebarkan propaganda melawan rezim.

Suaminya telah mengklaim dia ditunjukkan bukti pada akhir pekan lalu yang tampaknya adalah bukti yang sama yang digunakan untuk menghukumnya pada tahun 2016 lalu.

“Hakim secara singkat menunjukkan padanya file itu terhadapnya. Meskipun dia tidak diizinkan untuk membacanya secara detail, dari pandangan cepat itu dia mengerti bahwa dia sedang dituntut lagi dengan materi yang sama yang telah dibesar-besarkan dan digunakan untuk membenarkan sidang pertamanya,” katanya.

"Hakim mengatakan kepada Nazanin untuk mengharapkan kemungkinan bahwa akan ada keyakinan dan hukuman lain terhadapnya," imbuhnya.

Kasus Zaghari-Ratcliffe menjadi dikenal luas enam bulan lalu akibat kesalahan yang dilakukan oleh Menteri Luar Negeri Inggris Boris Johnson, yang tampaknya telah memperburuk situasinya secara signifikan.

Johnson secara luas dikutuk ketika ia memberi tahu sebuah komite anggota parlemen ibu satu anak itu mengajar para jurnalis di Iran ketika dia ditangkap.

Kenyataannya, pekerja bantuan itu pergi ke Teheran pada hari libur, berharap untuk mengunjungi orang tuanya dan anggota keluarga lainnya dengan putrinya, Gabriella yang berusia 21 bulan.

Media pemerintah Iran menggambarkan kata-kata Johnson sebagai pengakuan tak sengaja bahwa Zaghari-Ratcliffe adalah seorang mata-mata.

Akhirnya, Johnson meminta maaf dan berjanji untuk benar-benar tidak akan pernah melupakan dalam usahanya untuk membebaskannya.

Suami Zaghari-Ratcliffe mengatakan dia mencurigai istrinya tetap di penjara karena Inggris dan Iran bersikeras tawar-menawar atas tingkat bunga yang tepat untuk dibayar oleh Inggris guna menyelesaikan utang 450 juta poundsterling dari kesepakatan senjata tahun 1970-an.

Pemerintah Iran telah mengatakan Zaghari-Ratcliffe selalu diperlakukan dengan adil sesuai dengan proses peradilan setelah ditahan karena tindakan ilegal.
(ian)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4986 seconds (0.1#10.140)