Seorang Guru dan Siswa Terluka dalam Penembakan Sekolah Indiana

Jum'at, 25 Mei 2018 - 23:57 WIB
Seorang Guru dan Siswa Terluka dalam Penembakan Sekolah Indiana
Seorang Guru dan Siswa Terluka dalam Penembakan Sekolah Indiana
A A A
INDIANA - Seorang guru dan seorang pelajar remaja terluka dalam penembakan di sebuah sekolah menengah Indiana pada Jumat (25/5/2018) pagi dan seorang siswa lainnya ditahan. Demikian yang dikatakan pihak kepolisian setempat.

"Seorang siswa pria, yang merupakan tersangka dalam penembakan, telah ditahan," kata Kepala Polisi Noblesville Kevin Jowitt pada konferensi pers seperti dilansir dari Reuters.

Insiden itu adalah yang terbaru dalam serangkaian penembakan di sekolah dan perguruan tinggi AS, beberapa di antaranya telah menelan lusinan nyawa, yang terjadi dalam beberapa dekade.

Menurut Jowitt satu-satunya orang yang terluka dalam insiden di Noblesville West Middle School adalah murid remaja dan guru. Stasiun TV lokal WTTV, mengutip sumber di tempat kejadian, mengatakan korban siswa menderita patah tulang pergelangan kaki.

Kepala kepolisian mengatakan sekolah, yang mempunyai lebih dari 1.350 siswa, telah dibuka, tetapi ia tidak memberikan rincian tentang insiden tersebut.

"Situasinya sudah dijinakkan," katanya.

Penembakan itu terjadi tak lama setelah pukul 9 pagi waktu setempat di sekolah sekitar 40 km timur laut Indianapolis. Pihak berwenang mengatakan sekolah itu sempat di tutup.

Seorang siswa yang diwawancarai oleh WTTV mengatakan penembak memasuki kelas sains dan seorang guru berhasil menyingkirkan pistol dari pelaku.

Danielle Sirilla, juru bicara untuk Rumah Sakit Methodis Universitas Indiana mengatakan seorang dewasa dibawa ke rumah sakit sementara seorang remaja dibawa ke Rumah Sakit Riley untuk Anak-anak di IU Health terdekat. Dia mengatakan tidak ada informasi yang tersedia mengenai kondisi mereka.

Gubernur Indiana Eric Holcomb, terbang kembali dari Eropa, mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa dia memantau situasi.

"Pikiran kami adalah dengan semua orang yang terkena dampak dari situasi mengerikan ini," katanya, menambahkan bahwa sekitar 100 petugas Kepolisian Negara telah tersedia untuk bekerja dengan responden lokal.

Insiden itu terjadi seminggu setelah seorang siswa sekolah menengah berusia 17 tahun di Santa Fe, Texas, dekat Houston menembak dan menewaskan delapan teman sekelas dan dua guru.Berbeda dengan Florida, di mana pembunuhan 17 remaja dan pendidik di bulan Februari memicu gerakan pemuda yang menyerukan pembatasan baru pada kepemilikan senjata, tragedi Texas membuat pejabat terpilih dan orang yang selamat menyuarakan dukungan untuk hak senjata.
(ian)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.3416 seconds (0.1#10.140)