Rusia: Rudal yang Diklaim Jatuhkan MH17 Dibuang sejak 2011

Jum'at, 25 Mei 2018 - 17:33 WIB
Rusia: Rudal yang Diklaim Jatuhkan MH17 Dibuang sejak 2011
Rusia: Rudal yang Diklaim Jatuhkan MH17 Dibuang sejak 2011
A A A
MOSKOW - Kementerian Pertahanan Rusia kembali membantah bahwa militer Moskow sebagai pelaku penembak rudal yang menjatuhkan pesawat Malaysia Airlines MH17 di langit Ukraina pada 17 Juli 2014. Kementerian itu mengklaim, rudal yang dituduhkan sudah dibuang dari layanan militer sejak 2011.

Tim Ivestigasi Gabungan (JIT) dalam konferensi pers menyimpulkan Rusia bertanggung jawab atas sistem rudal Buk yang menjatuhkan pesawat MH17.

"Kementerian Pertahanan Rusia menganalisis materi video yang disajikan pada 24 Mei dalam konferensi pers Tim Investigasi Gabungan (JIT) Belanda, yang terlibat dalam investigasi kecelakaan (pesawat) penumpang Boeing di langit Ukraina pada 2014," kata Kementerian Pertahanan Rusia dalam sebuah pernyataan, Jumat (25/5/2018).

Menurut kementerian itu, semua rudal, yang mesinnya didemonstrasikan oleh JIT Belanda, sudah dibuang sejak 2011.

"Setelah 25 tahun beroperasi, semua rudal dari sistem Buk tunduk pada dekomisioning dan mengalami pembuangan, dan penggunaan lebih lanjut dari produk ini dapat menimbulkan ancaman langsung terhadap kehidupan prajurit," lanjut kementerian tersebut.

"Umur hidup maksimum rudal dari mesin yang ditunjukkan oleh komisi Belanda Kamis lalu adalah (hingga) 2011 (1986 + 25), setelah itu semua rudal yang diproduksi tahun itu disita, dinonaktifkan dan dikirim untuk dibuang," imbuh kementerian tersebut, yang dilansir Sputnik.

Masih menurut kementerian tersebut, tidak ada rudal anti-pesawat baru yang dipasok ke Ukraina, yang memiliki sekitar 20 batalyon sistem rudal Buk sejak 1991.

Lebih lanjut kementerian itu mengatakan bahwa komisi Belanda telah menutup-nutupi informasi tentang di mana dan kapan mesin rudal Buk ditemukan, serta tentang orang-orang yang menyerahkannya kepada para penyelidik.

Kementerian itu mencatat bahwa Tim Investigasi Gabungan yang dipimpin Belanda menggunakan casing dari mesin rudal Buk, yang dipamerkan selama konferensi pers hari Kamis, sebagai salah satu bukti keterlibatan militer angkatan bersenjata Rusia dalam tragedi tersebut.

"Namun, pembicara lebih memilih untuk tidak menyebutkan kapan dan di mana mesin itu ditemukan, siapa yang menyerahkan item ini ke komisi investigasi," imbuh pernyataan kementerian itu.

"Satu-satunya alasan untuk membungkam secara sengaja sumber asal mesin roket yang dipamerkan, yang diproduksi pada 1986, oleh komisi investigasi Belanda adalah bahwa itu mungkin milik angkatan bersenjata Ukraina."

Kremlin juga dengan tegas menolak tuduhan keterlibatan Rusia dalam kecelakaan MH17."Penyelidikan yang dilakukan di Belanda oleh tim investigasi tidak termasuk pihak Rusia, meskipun pihak Ukraina diwakili. Tentu saja, (Rusia) tidak bisa menjadi peserta penuh dalam pekerjaan tim investigasi itu, Rusia tidak tahu sejauh mana dapat mempercayai hasil dari pekerjaan ini," kaya juru bicara Kremlin Dmitry Peskov.
(mas)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6735 seconds (0.1#10.140)