Meledek, Dubes Israel untuk Inggris 'Setuju' dengan Hamas

Senin, 21 Mei 2018 - 15:58 WIB
Meledek, Dubes Israel untuk Inggris Setuju dengan Hamas
Meledek, Dubes Israel untuk Inggris 'Setuju' dengan Hamas
A A A
LONDON - Duta Besar (dubes) Israel untuk Inggris, Mark Regev, menulis artikel sindiran terkait demo maut warga Palestina di Gaza. Diplomat Tel Aviv ini mengaku "setuju" dengan para pemimpin Hamas terkait sepak terjang faksi penguasa Jalur Gaza tersebut.

Namun, kata "setuju" yang dia maksud sejatinya adalah sindiran yang mengejek Hamas. Artikelnya itu diterbitkan di surat kabar Daily Mail pada hari Minggu.

"Saya setuju dengan Hamas ketika pendirinya Mahmoud Al-Zahar mengakui secara terbuka bahwa strategi pelabelan peristiwa di Gaza seperti 'protes damai' adalah 'penipuan' yang disengaja karena tidak ada yang damai tentang pisau, parang, senjata, bom pipa, bom molotov dan bahan peledak yang diimprovisasi. Semua yang digunakan warga Palestina dalam 'protes damai' mereka," tulis Regev.

Dia lantas mengutip pernyataan salah satu pemimpin senior Hamas Yahya Sinwar ketika dia mengatakan bahwa tujuan kekerasan yang sedang berlangsung di Gaza adalah untuk menembus perbatasan dan membunuh orang Israel yang tinggal di dekatnya.

"Kami akan merobohkan perbatasan dan merobek jantung mereka," ancam Sinwar yang dikutip Regev.

Diplomat Israel percaya bahwa para pemimpin Hamas benar-benar tepat untuk mengatakan bahwa anak buahnya telah menanggalkan seragam mereka dengan menyamar sebagai warga sipil yang tidak bersalah.

“Sayangnya, terlalu banyak politisi komentator di negara ini yang berhasil terkena tipu muslihat Hamas. Beberapa orang menuduh Israel memiliki 'kebijakan yang diperhitungkan dan disengaja untuk membunuh dan melukai demonstran yang tidak bersenjata'," lanjut Regev.

Dia juga mengutip anggota politbiro Hamas Salah Bardawil, yang telah mengakui bahwa 50 dari 62 orang yang tewas dalam bentrokan hari Senin lalu adalah anggota Hamas.

Apa yang tidak disetujui oleh Mark Regev dengan Hamas adalah piagam organisasi tersebut. Dalam piagam itu disebutkan bahwa orang Yahudi harus dibunuh dan negara Yahudi dihapus dari peta.

"Jika teroris mencoba menyerbu ke Inggris untuk membunuh warga Inggris, Anda akan mengharapkan pasukan Inggris untuk melindungi Anda. Warga saya berharap tidak ada yang kurang dari itu," tulis Regev yang membela alasan pasukan Israel membunuh puluhan demonstran di Gaza sebagai pembelaan diri.

Serangkaian bentrokan keras pecah di Jalur Gaza dan di sepanjang perbatasan enclave dengan Israel pada hari ketika kedutaan Amerika Serikat yang baru dibuka di Yerusalem.

Lebih dari 60 pengunjuk rasa Palestina tewas dan sekitar 2.700 orang terluka ketika pasukan Israel mengumbar tembakan dan gas air mata yang mengandung racun ke arah demonstran dan kamp-kampnya di dekat perbatasan Gaza-Israel.
(mas)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4627 seconds (0.1#10.140)