Pria yang Diperkosa Biarawati Bertemu Anak Biologisnya setelah 62 Tahun

Minggu, 06 Mei 2018 - 03:55 WIB
Pria yang Diperkosa Biarawati Bertemu Anak Biologisnya setelah 62 Tahun
Pria yang Diperkosa Biarawati Bertemu Anak Biologisnya setelah 62 Tahun
A A A
LONDON - Seorang pria Inggris yang diperkosa berulang kali oleh seorang biarawati saat masih kecil bertemu dengan anak biologisnya untuk pertama kali setelah 62 tahun. Pria itu menangis saat bertemu dan mengaku bisa "mati bahagia" sekarang.

Edward Hayes, 76, jadi korban pemerkosaan seorang biarawati di sebuah rumah Katolik di Lytham St Annes, Lancashire, Inggris, pada 1950-an atau saat usianya 12 tahun.

Hayes, pada usia belasan tahun itu mengalami pelecehan dan penyiksaan selama tiga tahun.

Sang biarawati akhirnya hamil bayi Hayes. Perempuan itu lantas dikirim pulang kota asalnya di Irlandia setelah aib tersebut terbongkar.

Hayes yang kini sudah menjadi kakek dan tinggal Carlisle tidak pernah tahu apa yang terjadi pada anaknya yang dilahirkan biarawati itu sebelum akhirnya bertemu.

Setelah Hayes berani berbagi ceritanya di media bulan lalu, sanak keluarga dari birawati mengenali sosok perempuan yang dimaksud Hayes. Biarawati itu adalah Suster Mary Conleth, yang nama aslinya Bessie Veronica Lawler.

Conleth pernah dikirim ke Guildford, London, untuk melahirkan bayi perempuan hasil aib tersebut. Setelah itu, dia kembali ke Lytham dengan harapan bisa menemukan Hayes kembali.

Ketika tidak dapat menemukannya, Conleth kembali ke Irlandia dan melanjutkan untuk menikah dan memiliki empat anak lagi. Dia kemudian meninggal pada tahun 2002.

Anak-anak Conleth telah mulai meneliti riwayat keluarga sang ibu dan mereka menemukan kakak pertama, seorang perempuan, yang tidak diketahui ayah biologisnya sampai cerita Hayes muncul di media.

Sanak keluarga Conleth sedang berjuang untuk mengatasi aib bahwa ibu mereka adalah seorang pemerkosa. Idenitas putri biologis Hayes yang kini berusia 62 tahun dirahasiakan.

Ayah dan putrinya itu bertemu di London untuk pertama kalinya pada hari Minggu lalu.

"Ya ampun (nama disunting), putri saya, akhirnya," kata Hayes, seperti dikutip The Express, Sabtu (5/5/2018). Sang putri pun menjawab; "Ayah, Ayah, Ayah."

Mereka menangis dan saling memeluk. Selama beberapa menit, mereka tidak dapat berkata apa-apa.

Melihat ayahnya untuk pertama kalinya, putri Hayes percaya sosok ayahnya memiliki mata biru.

Hayes yang pernah meminta bantuan kepada Vatikan untuk melacak putri biologisnya mengaku bahwa dia akan "mati bahagia" setelah pertemuan tersebut.

"Saya pikir situasinya terlalu tidak biasa. Saya tidak berpikir seorang anak, yang lahir setelah perkosaan, akan pernah tahu asal mula yang sebenarnya sehingga tidak akan pernah ada kemajuan," ujar Hayes.

"Yang terbaik yang dapat saya harapkan adalah tetap meminta bantuan dari Gereja Katolik dan saya tidak berharap banyak untuk itu."

(mas)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.3623 seconds (0.1#10.140)