Pasukan Suriah Dilatih, S-300 Rusia Dipasok dalam Waktu Dekat

Kamis, 26 April 2018 - 11:56 WIB
Pasukan Suriah Dilatih, S-300 Rusia Dipasok dalam Waktu Dekat
Pasukan Suriah Dilatih, S-300 Rusia Dipasok dalam Waktu Dekat
A A A
MOSKOW - Petinggi di Kementerian Pertahanan Rusia, Kolenel Jenderal Sergei Rudskoi, mengonfirmasi bahwa sistem rudal pertahanan S-300 segera dipasok ke pasukan Suriah dalam waktu dekat. Menurutnya, ahli Moskow sedang melatih pasukan Damaskus untuk menggunakannya.

Komentar petinggi militer Moskow ini disampaikan kepada wartawan hari Rabu setelah Menteri Pertahanan Israel, Avigdor Lieberman, meremehkan laporan bahwa Moskow akan mempersenjatai Damaskus dengan sistem pertahanan yang bisa mengakhiri kebebasan jet-jet tempur Tel Aviv dalam menggempur wilayah Damaskus.

"Para ahli Rusia akan terus melatih tentara militer Suriah, terutama mengajar mereka untuk menggunakan sistem pertahanan rudal baru yang direncanakan akan dikirim ke Suriah dalam waktu dekat," kata Rudskoi seperti dikutip Itar-TASS, Kamis (26/4/2018).

Pemerintah Presiden Suriah Bashar al-Assad sejatinya sudah lama memesan S-300 Rusia. Namun, pemerintah Presiden Vladimir Putin membekukan kesepakatan penjualan tersebut atas seruan Israel dan negara-negara Barat.

Baca Juga: Israel Ancam Hancurkan S-300 Rusia jika Jet Tempurnya Ditembak

Israel khawatir S-300 akan menghambat kemampuannya untuk menyerang situs militer di Suriah yang dianggap sumber bahaya bagi negara Yahudi tersebut. Situs-situs Suriah yang diserang Israel selama ini, termasuk pangkalan udara T-4, dianggap sebagai basis militer Iran.

"Ini akan menjadi sistem senjata paling canggih dalam pertahanan udara di tangan Suriah sejauh ini," kata Brigadir Jenderal (purn) Assaf Orion, mantan Kepala Divis Strategis Pasukan Pertahanan Israel (IDF).

Menurutnya, secara teoritis itu adalah "pelanggaran" terhadap kebebasan yang selama ini dinikmati angkatan udara Israel di atas langit Suriah.

"Saya tidak bisa mengesampingkan itu (sistem S-300) pada suatu titik waktu...jadi Anda tidak bisa mengatakan itu benar-benar keluar dari buku opsi Israel, dan banyak tergantung pada tingkat strategis," kata Orion yang saat ini menjadi peneliti senior di Institut Studi Keamanan Nasional di Tel Aviv.

Sementara itu, Duta Besar Rusia untuk Israel Alexander Shein, pada hari Rabu meremehkan ketegangan antara Rusia dan Israel terkait rencana Moskow memasok S-300 kepada Damasksus.

Ditanya apakah Rusia sekarang akan membatasi kebebasan jet-jet tempur Israel di wilayah udara Suriah, Shein menjawab dengan hati-hati. "Tentu saja, kami berkepentingan bahwa tindakan ini tidak terjadi, karena mereka memperburuk situasi Suriah," katanya kepada Ynet.

"Kami, tentu saja, memahami alasan Israel memutuskan untuk melakukan tindakan semacam ini, dan tentu saja juga lebih suka bahwa alasan-alasan ini tidak ada," ujarnya.
(mas)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4539 seconds (0.1#10.140)