Zarif: Saya Tak Percaya Iran-Israel Akan Perang, tapi Sayangnya....

Senin, 23 April 2018 - 07:52 WIB
Zarif: Saya Tak Percaya Iran-Israel Akan Perang, tapi Sayangnya....
Zarif: Saya Tak Percaya Iran-Israel Akan Perang, tapi Sayangnya....
A A A
TEHERAN - Ketegangan antara Iran dan Israel semakin memanas setelah kedua negara saling mengancam. Menteri Luar Negeri Iran Mohammad Javad Zarif percaya bahwa kedua negara tidak akan menuju perang regional, tapi sayangnya Israel terus melakukan pelanggaran.

Komentar diplomat top Teheran ini disampaikan dalam wawancara di program stasiun televisi Amerika Serikat (AS), CBS "Face the Nation" yang ditayangkan hari Minggu.

"Saya tidak percaya bahwa kita sedang menuju perang regional, tetapi saya percaya bahwa sayangnya, Israel telah melanjutkan pelanggarannya dengan hukum internasional, berharap dapat melakukannya dengan impunitas karena dukungan AS dan mencoba menemukan smokescreens untuk bersembunyi di belakang," kata Zarif.

"Dan saya tidak percaya bahwa smokescreens itu berfungsi lagi," katanya lagi, yang transkrip wawancaranya dirilis sebelum ditayangkan."Israel meningkatkan ketegangan dengan melanggar wilayah udara Suriah, dengan melanggar wilayah Suriah ... secara rutin."

Tuduhan Zarif itu mengacu pada serangan Israel terhadap pangkalan udara Tiyas pada 10 Februari 2018, setelah Tel Aviv menuding pangkalan itu jadi lokasi boperator drone Iran yang sarat dengan bahan peledak yang terbang ke wilayah Israel.

Setelah itu, Israel dituduh menyerang kembali pangkalan yang djuga dikenal dengan nama T-4 itu pada 9 April 2018. Sebanyak 14 orang tewas, termasuk tujuh anggota Korps Garda Revolusi Iran, yang salah satunya adalah kepala program pesawat tak berawak, Kolonel Mehdi Dehghan.

"Jika mereka terus melanggar integritas teritorial negara lain, akan ada konsekuensinya. Jawaban termudah adalah menghentikan, menghentikan tindakan agresi ini, menghentikan serangan ini," ujar Zarif.

Komentar Zarif muncul setelah pejabat senior Iran mengancam Israel dengan penghancuran total selama akhir pekan lalu.

"Ketika kekuatan arogan menciptakan tempat perlindungan bagi rezim Zionis untuk terus bertahan hidup, kita tidak boleh membiarkan satu hari untuk ditambahkan ke kehidupan yang tidak menyenangkan dan tidak sah dari rezim ini," kata komandan Angkatan Darat Iran, Mayor Jenderal Abdolrahim Mousavi, dalam sebuah upacara di Teheran pada hari Sabtu.

"Tentara akan bergandengan tangan dengan IRGC sehingga sistem arogan akan runtuh dan rezim Zionis akan dimusnahkan," ujar Jenderal Mousavi, mengacu pada Korps Garda Revolusi Iran.

Pada hari Jumat, wakil komandan IRGC evolusi Iran memperingatkan Israel bahwa pangkalan udaranya "dalam jangkauan," dalam komentar tampaknya bereaksi terhadap publikasi Israel pada hari Selasa dari peta yang menunjukkan lima pangkalan yang dikuasai Teheran di Suriah.

Sementara itu, Menteri Pertahanan Israel Avigdor Lieberman pada Jumat pekan lalu memperingatkan Teheran untuk tidak mempertimbangkan serangan terhadap negara Yahudi itu. Berselang beberapa hari kemudian, Lieberman balas mengancam Iran bahwa Teheran harus membayar mahal karena mengancam negaranya.

"Mereka yang mengancam (Israel) perlu memahami ada harga yang harus dibayar," kata Lieberman kepada radio Kan. "Negara Israel bertindak karena kurangnya pilihan dan dalam situasi saat ini kita tidak punya pilihan lain."
(mas)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.3020 seconds (0.1#10.140)