Siklon Tropis Anggrek dan Bibit Siklon 99S Kepung Selatan Indonesia, Begini Dampaknya

Selasa, 16 Januari 2024 - 16:38 WIB
loading...
Siklon Tropis Anggrek dan Bibit Siklon 99S Kepung Selatan Indonesia, Begini Dampaknya
BMKG melalui TCWC Jakarta mendeteksi Siklon Tropis Anggrek di sekitar Samudera Hindia sebelah barat daya Bengkulu dan Bibit Siklon 99S di sekitar utara Australia. Foto/Ilustrasi/SINDOnews
A A A
JAKARTA - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) melalui Tropical Cyclone Warning Center (TCWC) Jakarta mendeteksi Siklon Tropis Anggrek di sekitar Samudera Hindia sebelah barat daya Bengkulu dan Bibit Siklon 99S di sekitar utara Australia.

Deputi Bidang Meteorologi BMKG, Guswanto menjelaskan Siklon Tropis Anggrek tumbuh di area tanggung jawab TCWC Jakarta pada tanggal 16 Januari 2024 jam 01.00 WIB, sehingga sesuai dengan peraturan internasional yang berlaku maka Siklon Tropis tersebut diberikan nama yang dikeluarkan oleh TCWC Jakarta.



Berdasarkan data tanggal 16 Januari 2024 jam 07.00 WIB, Sistem Siklon Tropis Anggrek berada di posisi 9.4° LS, 93.3° BT dengan kecepatan angin maksimum di sekitar sistemnya mencapai 40 knot (75 km/jam) dan tekanan udara di pusatnya mencapai 995 hPa.

“Diperkirakan intensitas Siklon Tropis Anggrek masih cukup meningkat dalam 24 jam ke depan dan bergerak ke arah tenggara,” kata ujar dalam keterangan resminya, Selasa (16/1/2024).

Selain itu, BMKG juga mendeteksi Bibit Siklon Tropis 99S yang terpantau di Australia bagian utara, tepatnya di sekitar 16.7° LS 131.8° BT dengan kecepatan angin maksimum di sekitar sistem mencapai 15-20 knot (28-37 km/jam).

“Dalam periode 48-72 jam ke depan sistem Bibit Siklon 99S bergerak lambat ke arah timur-tenggara dengan potensi meningkat menjadi sistem siklon cenderung kecil peluangnya,” papar Guswanto.

Berikut dampak Siklon Tropis Anggrek terhadap kondisi cuaca di wilayah Indonesia dalam 24 jam ke depan berupa:

- Tinggi Gelombang 1,25-2,5 meter di Samudera Hindia barat Kepulauan Nias, Perairan Bengkulu, Perairan barat Lampung, serta Selat Sunda bagian selatan;

- Tinggi Gelombang 2,5-4,0 meter di Samudera Hindia Barat Kepulauan Mentawai hingga Lampung, Perairan Kepulauan Enggano, serta Samudera Hindia Selatan Banten.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1898 seconds (0.1#10.140)