Minggu Depan, Trump-Macron Bahas Perjanjian Nuklir Iran

Sabtu, 21 April 2018 - 14:50 WIB
Minggu Depan, Trump-Macron Bahas Perjanjian Nuklir Iran
Minggu Depan, Trump-Macron Bahas Perjanjian Nuklir Iran
A A A
WASHINGTON - Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump, dan Presiden Prancis Emmanuel Macron akan membahas perjanjian nuklir Iran di Gedung Putih Selasa pekan depan. Negara-negara Eropa sendiri belum selesai melakukan diskusi untuk mengatasi kekhawatiran AS tentang kesepakatan 2015 itu.

Seorang pejabat senior pemerintah AS mengatakan kepada wartawan Trump juga akan membahas sejumlah masalah lain, termasuk serangan militer bersama terhadap Suriah bulan ini menyusul dugaan serangan kimia di Douma.

Kesepakatan yang dicapai antara Iran, AS dan lima kekuatan dunia lainnya membatasi program nuklir Iran dengan imbalan keringanan sanksi.

Trump menyebut kesepakatan itu sebagai salah satu kesepakatan terburuk yang pernah dinegosiasikan. Pada bulan Januari ia mengirim ultimatum ke Inggris, Prancis, dan Jerman, kadang-kadang disebut sebagai E3. Trump mengatakan bahwa mereka harus setuju untuk memperbaiki apa yang dilihat AS sebagai kekurangan perjanjian atau ia akan menolak untuk memperpanjang sanksi kritis AS yang diperlukan.

"Orang-orang Eropa, khususnya E3, telah bekerja keras dalam upaya untuk mengatasi beberapa masalah paling penting atau menonjol yang berkaitan dengan program rudal balistik Iran, misalnya, klausul matahari terbenam di JCPOA dan seterusnya," ujar pejabat itu, mengacu pada akronim perjanjian tersebut.

“Pekerjaan itu belum selesai,” sambungnya seperti dikutip dari Reuters, Sabtu (21/4/2018).

Duta Besar Perlucutan Senjata AS Robert Wood pada hari Kamis mengatakan bahwa Washington telah melakukan diskusi "intens" dengan tiga sekutu Eropa menjelang tenggat waktu 12 Mei. Itu adalah batas waktu ketika sanksi AS terhadap Iran akan dilanjutkan kecuali Trump mengeluarkan "keringanan" baru untuk menangguhkan mereka.

Iran mengatakan akan tetap berpegang pada kesepakatan selama pihak lain menghormatinya, tetapi akan "mencabik-cabik" kesepakatan itu jika Washington menarik diri.

"Iran memiliki beberapa opsi jika Amerika Serikat meninggalkan kesepakatan nuklir. Reaksi Teheran terhadap penarikan Amerika atas kesepakatan itu akan tidak menyenangkan," kata televisi pemerintah Iran mengutip Menteri Luar Negeri Iran Mohammad Javad Zarif di New York.

Baca Juga: AS Cabut Kesepakatan Nuklir, Iran Janjikan Balasan Tidak Mengenakkan
(ian)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5198 seconds (0.1#10.140)