Catatan Kejadian yang Membuat Korut Hentikan Tes Rudal dan Nuklir

Sabtu, 21 April 2018 - 10:30 WIB
Catatan Kejadian yang Membuat Korut Hentikan Tes Rudal dan Nuklir
Catatan Kejadian yang Membuat Korut Hentikan Tes Rudal dan Nuklir
A A A
SEOUL - Korea Utara (Korut) pada Sabtu (21/4/2018) mengumumkan penghentian uji coba nuklir dan rudal balistiknya serta berencana menutup tempat uji coba nuklirnya. Pengumuman ini datang menjelang dilakukannya putaran baru negosiasi antara Pyongyang dengan Seoul dan Washington.

Sebelum langkah drastis itu diambil rezim Pyongyang, dunia internasional seolah dibawa menaiki roller coaster terkait eskalasi di Semenanjung Korea. Situasi semakin memanas setelah Pemimpin Korut Kim Jong-un terlibat perang kata-kata dengan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump. Keduanya bahkan terlibat saling ancam untuk menyerang yang memicu kekhawatiran perang bakal benar-benar akan terjadi.

Sindonews pun mencoba menyuguhkan sejumlah peristiwa yang terjadi sebelum Pemimpin Korut Kim Jong-un memutuskan untuk menghentikan uji coba nuklir dan rudal yang dikutip dari AP.

1 Januari 2017: Kim Jong-un mengatakan dalam pidato Tahun Barunya bahwa persiapan untuk meluncurkan rudal balistik antarbenua telah "mencapai tahap akhir."

2 Januari: Presiden AS terpilih, Donald Trump, mengeluarkan statement menyikapi pidato Kim Jong-un di akun Twitternya.

"Korea Utara baru saja menyatakan bahwa pada tahap akhir pengembangan senjata nuklir yang mampu menjangkau bagian-bagian AS. Itu tidak akan terjadi!"

4 Juli: Korut melakukan tes pertama sebuah rudal balistik antar benua (ICBM), Hwasong-14, yang Kim Jong-un sebut sebagai "paket hadiah" Korut untuk Hari Kemerdekaan AS.

28 Juli: Hwasong-14 kedua diluncurkan dengan perkiraan jangkauan mampu mencapai daratan AS, termasuk kota-kota seperti Chicago.

9 Agustus: Trump mengatakan Korut lebih baik tidak membuat lebih banyak ancaman atau "mereka akan dipenuhi dengan api dan kemarahan yang belum pernah dilihat dunia." Beberapa jam kemudian Korut mengumumkan rencana untuk meluncurkan rudal ke wilayah AS di Guam, sebuah pusat militer utama di Pasifik.

29 Agustus: Sebuah rudal jarak menengah Korut terbang di atas Jepang dan jatuh ke Pasifik utara.

3 September: Korut melakukan uji coba nuklirnya yang keenam dan paling kuat hingga saat ini. Pyongyang mengatakan bahwa itu adalah bom hidrogen yang dirancang untuk digunakan pada ICBM.

19 September: Dalam Sidang Umum PBB Trump mengatakan AS akan menghancurkan Korut jika dipaksa untuk membela diri atau sekutu-sekutunya. Ia menyebut Kim Jong-un sebagai "Manusia Roket" dan bahwa ia dalam misi bunuh diri untuk dirinya sendiri.

22 September: Kim Jong-un menuduh Trump mempunyai "perilaku sakit jiwa." Ia pun mengatakan pasti dan tentu saja akan menjinakkan orang gila AS dengan api.

29 November: Tes ICBM ketiga Korut menunjukkan kisaran potensial yang bisa mencapai Washington.

1 Januari 2018: Kim Jong-un dalam pidato Tahun Barunya mengatakan bahwa ia memiliki tombol nuklir di mejanya, tetapi juga menyerukan untuk meningkatkan hubungan dengan Korea Selatan (Korsel). Trump pun segera menjawab bahwa ia memiliki tombol nuklir yang lebih besar dan lebih kuat. "Dan Tombol saya berfungsi!" cetus Trump.

9 Januari: Para pejabat Korut dan Korsel bertemu di desa perbatasan Panmunjom, dan menyepakati Korut akan mengirim atlet dan delegasi ke Olimpiade Musim Dingin.

7 Maret: Setelah mengunjungi Kim Jong-un di Pyongyang, Direktur Keamanan Nasional Presiden KOrsel Chung Eui-yong mengatakan Kim Jong-un bersedia membahas nasib persenjataan nuklirnya dengan AS dan telah menyatakan kesiapan untuk menangguhkan uji coba nuklir dan rudal selama pembicaraan tersebut.

9 Maret: Trump menerima undangan Kim Jong-un untuk bertemu, yang menurut Gedung Putih akan berlangsung pada akhir Mei.

18 April: Trump menegaskan bahwa pemimpin CIA-nya secara diam-diam bertemu dengan Kim Jong-un di Korut dan mengatakan "hubungan yang baik telah terbentuk" menuju ke pertemuan puncak.

21 April: Korut mengatakan telah menangguhkan uji coba rudal nuklir dan jarak jauh dan berencana menutup situs uji coba nuklirnya sebagai bagian dari langkah untuk mengalihkan fokus nasionalnya dan meningkatkan ekonominya. "Ini adalah berita yang sangat bagus untuk Korea Utara dan Dunia dan kemajuan besar!" cuit Trump.
(ian)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.3759 seconds (0.1#10.140)