Tim Keamanan PBB diserang di Douma, Misi OPCW Tertunda

Kamis, 19 April 2018 - 14:15 WIB
Tim Keamanan PBB diserang di Douma, Misi OPCW Tertunda
Tim Keamanan PBB diserang di Douma, Misi OPCW Tertunda
A A A
DEN HAAG - Misi pencarian fakta Organisasi Pelarangan Senjata Kimia terkait serangan kimia di kota Douma terpaksa ditunda. Penundaan terjadi setelah tim keamanan PBB diserang saat akan memasuki kota tersebut.

Baca: Tim Keamanan PBB Ditembaki di Douma saat Lakukan Inspeksi

"Sebuah kelompok dari Departemen Keselamatan dan Keamanan PBB (UNDSS) yang bertugas mensurvei Douma mengunjungi dua lokasi di kota Ghouta Timur pada 17 April sebelum memutuskan untuk mengundurkan diri," bunyi pernyataan yang dikeluarkan OPCW.

"Di situs pertama, tim pengintai bertemu dengan kerumunan besar, dan saran yang diberikan oleh UNDSS adalah bahwa tim harus mundur," sambung pernyataan itu seperti dikutip dari Russia Today, Kamis (19/4/2018).

Pernyataan itu juga mengungkapkan bahwa di lokasi kedua, tim juga diserang dengan senjata ringan dan sebuah bom diledakkan.

Menurut pernyataan militer Rusia, seorang petugas keamanan Suriah terluka dalam baku tembak di lokasi kedua. Tidak diketahui siapa yang berada dibelakang aksi penyergapan tersebut.

Paska kejadian tersebut, tim keamanan memutuskan untuk kembali ke Damaskus.

"Kejadian ini sekali lagi menyoroti lingkungan yang sangat tidak stabil di mana FFM (misi pencari fakta) harus bekerja dan risiko keamanan yang dihadapi staf kami," kata Direktur Jenderal OPCW Ahmet Uzumcu dalam pernyataannya.

"Tim UNDSS akan kembali ke Douma secepat mungkin," Stephane Dujarric, juru bicara Sekretaris Jenderal PBB.

Washington sebelumnya menuduh Damaskus dan Moskow melarang tim pencari fakta untuk mencapai Douma. Namun, pernyataan yang dikeluarkan oleh OPCW tidak menyebutkan campur tangan oleh pemerintah Rusia atau Suriah. Bahkan, OPCW mengatakan pihaknya bekerja sama dengan Polisi Militer Rusia untuk meninjau situasi keamanan di Douma.

Ini bukan penundaan pertama terkait keamanan untuk tim pencari fakta. Kedatangan tim di Damaskus ditunda pada hari Sabtu setelah Amerika Serikat (AS), Prancis, dan Inggris meluncurkan lebih dari 100 rudal jelajah ke sasaran di dalam wilayah Suriah.
(ian)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5054 seconds (0.1#10.140)