Larang Penyidik OPCW, Rusia-Suriah Coba Tutupi Serangan Kimia

Selasa, 17 April 2018 - 14:06 WIB
Larang Penyidik OPCW, Rusia-Suriah Coba Tutupi Serangan Kimia
Larang Penyidik OPCW, Rusia-Suriah Coba Tutupi Serangan Kimia
A A A
JAKARTA - Duta Besar Amerika Serikat (AS) untuk Indonesia, Joseph R Donovan Jr menuturkan, pihaknya khawatir Rusia dan Suriah telah menghilangkan semua bukti adanya penggunaan senjata kimia di Douma.

Donovan menuturkan keputusan Rusia dan Suriah untuk tidak mengizinkan peneliti OPCW masuk ke Douma untuk mencari fakta di lapangan menunjukan adanya sesuatu yang sedang coba ditutupi. Ini juga, lanjut Donovan, menunjukan bahwa Rusia berkeinginan untuk mendukung sebuah rezim yang telah mengabaikan jiwa dari penduduknya sendiri.

"Pertama, benar Rusia tidak perbolehkan inspektur Organisasi Pelarangan Senjata Kimia atau OPCW masuk ke Douma, dan kami cemaskan mereka telah menghilangkan bukti bukti penggunaan senjata kimia disana," kata Donovan, Jakarta, Selasa (17/4/2018).

"Tapi perlu diingat sudah banyak sekali bukti berupa video dan foto berdefinisi tinggi yang menunjukkan penderitaan rakyat dan warga yang ada di Douma seperti foto orang yang mulutnya berbusa dan foto atau video yang menunjukkan secara secara jelas dan nyata bahwa ada penggunaan senjata kimia dari bukti-bukti eksternal dari tubuh mereka," sambungnya.

Ia lalu menuturkan, bukti adanya serangan senjata kimia juga ditegaskan oleh para ahli kedokteran yang berada lapangan, yang merawat pasien yang menujukkan tanda tanda bahwa mereka baru saja terpapar oleh gas Sarin.

Selain itu, muncul juga laporan bahwa ada helikopter buatan Rusia yang dimiliki oleh militer Suriah yang saat itu sedang terbang di atas Douma waktu terjadi penyerangan tersebut.

"Jadi bom barel ini yang secara rutin digunakan pemerintah Suriah untuk menyerang rakyatnya sendiri terlihat jatuh dari pesawatnya saat penyerangan di Douma. Jadi semua ini menunjukkan bahwa kejadian ini bukanlah fake news atau berita bohong, namun ini nyata bahwa ini merupakan serangan senjata kimia yang dilakukan oleh pemerintah Suriah kepada rakyatnya sendiri," ungkapnya.
(ian)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4864 seconds (0.1#10.140)