Obama: Politik Isolasi Korut Mempersulit Dialog

Minggu, 25 Maret 2018 - 13:51 WIB
Obama: Politik Isolasi Korut Mempersulit Dialog
Obama: Politik Isolasi Korut Mempersulit Dialog
A A A
TOKYO - Mantan Presiden Amerika Serikat (AS), Barack Obama, mengaku sulit melakukan dialog dengan Korea Utara (Korut) terkait program senjata nuklirnya. Menurutnya, politik isolasi yang dilakukan oleh Korut meminimalisir kemungkinan pengaruh dari luar seperti sanksi perdagangan dan perjalanan terhadap Pyongyang.

"Korea Utara adalah contoh dari sebuah negara yang sangat jauh dari norma-norma internasional dan begitu terputus dengan bagian dunia lainnya," kata Obama dalam ceramahnya di sebuah aula yang penuh sesak di Tokyo, Jepang.

Ia menekankan upaya untuk membuat Korut menyerahkan senjata nuklir tetap sulit. Namun jika semua negara mau bekerja sama, termasuk China serta Korea Selatan (Korsel) dan Jepang, untuk menggabungkan tekanan pada Korut akan lebih baik daripada setiap negara bekerja sendirian.

Ia mencatat bahwa upaya AS terakhir terhadap senjata nuklir Iran lebih berhasil karena ada lebih banyak pengaruh. Sedangkan pada Korut hanya ada sedikit kontak perdagangan dan perjalanan.

"Itu membuat mereka kurang tunduk pada negosiasi semacam ini," katanya tentang Korut seperti dikutip dari ABC News, Minggu (25/3/2018).

Dalam kesempatan itu, Obama mengatakan bahwa aliansi AS-Jepang tetap kuat dan AS berkomitmen untuk membela Jepang.

"Korea Utara adalah ancaman nyata," katanya.

"Pandangan kami selalu bahwa kami akan lebih memilih untuk menyelesaikan masalah ini secara damai," katanya, menambahkan karena jika tidak, kerugian dalam hal kehidupan manusia akan menjadi signifikan.
(ian)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.3905 seconds (0.1#10.140)