Parlemen Korut Gelar Sidang Jelang KTT Dua Korea

Jum'at, 23 Maret 2018 - 12:30 WIB
Parlemen Korut Gelar Sidang Jelang KTT Dua Korea
Parlemen Korut Gelar Sidang Jelang KTT Dua Korea
A A A
SEOUL - Majelis Rakyat Tertinggi Korea Utara (Korut) akan menggelar pertemuan pada 11 April mendatang, beberapa pekan sebelum konferensi tingkat tinggi (KTT) bersejarah antara Korut dan Korea Selatan (Korsel). Keputusan menggelar sidang langka itu menjadi yang pertama tahun ini.

Keputusan tersebut dibuat oleh presidium parlemen pada 15 Maret. Parlemen Korut biasanya menjadi stempel keputusan pada isu-isu seperti struktur pemerintahan dan anggaran yang disusun Partai Pekerja. Pertemuan bulan depan digelar di tengah meningkatnya aktivitas diplomatik untuk mempertemukan para pejabat Korut dan Korsel yang mempersiapkan KTT dua Korea pada akhir April.

"Sidang April merupakan pertemuan rutin di mana Korut membuat berbagai keputusan untuk proyek-proyek penting negara," kata Koh Yu-hwan, profesor studi Korut di Universitas Dongguk, Seoul kepada kantor berita Reuters. Kami (22/3/2018).

Koh menambahkan, "Saat ini kami mengamati KTT antar-Korea dan KTT AS-Korut, jadi mungkin ada beberapa langkah atau pidato mengenai itu tapi kita akan melihatnya nanti."

Choi Dae-seok, profesor studi Korut di Ewha Womans University, menjelaskan, parlemen Korut mungkin membahas isu ekonomi seperti yang biasa dilakukan pada musim semi. Pemimpin Korut Kim Jongun dan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump diperkirakan bertemu pada Mei setelah para pejabat Korsel mengirim pesan dari Pyongyang bahwa Korut ingin berbicara dengan Trump tentang denuklirisasi.

Sidang parlemen Korut itu digelar satu atau dua kali per tahun. Sidang sebelumnya digelar pada April tahun lalu saat mereka mengumumkan formasi komisi diplomatik untuk memperbaiki hubungan internasional.

Sementara itu Presiden Korsel Moon Jae-in menjelaskan kemungkinan KTT tiga negara yang diikuti Korut, Korsel, dan AS sekaligus. KTT itu dapat digelar dengan tujuan mengakhiri ancaman nuklir di semenanjung Korea. Moon telah merencanakan pertemuan dengan pemimpin Korut Kim Jong-un bulan depan setelah aktivitas diplomatik yang intensif di Asia, Eropa, dan AS. Presiden AS Donald Trump juga bersedia bertemu langsung dengan Kim pada akhir Mei.

"KTT Korut-AS akan menjadi acara bersejarah tersendiri setelah KTT antar-Korea," papar Moondi Istana Biru Kepresidenan di Seoul setelah rapat persiapan untuk KTT antar-Korea.

Presiden Korsel menambahkan, "Tergantung pada lokasinya, itu dapat menjadi lebih dramatik. Dan tergantung pada perkembangan, itu mungkin membawa ke KTT tiga pihak antara Korsel, Korut, dan AS." Moon menyatakan, serangkaian KTT harus bertujuan mengakhiri sepenuhnya masalah nuklir dan perdamaian di semenanjung Korea.

Dia mengaku memiliki visi dan tujuan jelas untuk menciptakan perdamaian jangka panjang dengan mengganti gencatan senjata yang ditandatangani pada akhir Perang Korea 1950-1953. Ini termasuk normalisasi hubungan AS-Korut, membangun hubungan antar-Korea, dan kerja sama ekonomi yang melibatkan Pyongyang dan Washington.
(amm)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.3943 seconds (0.1#10.140)