Dukung Inggris, Uni Eropa Panggil Pulang Dubesnya untuk Rusia

Jum'at, 23 Maret 2018 - 09:28 WIB
Dukung Inggris, Uni Eropa Panggil Pulang Dubesnya untuk Rusia
Dukung Inggris, Uni Eropa Panggil Pulang Dubesnya untuk Rusia
A A A
BRUSSELS - Para pemimpin Uni Eropa (UE) mendukung Inggris menyalahkan Moskow atas serangan zat saraf terhadap mantan mata-mata Rusia. UE pun memanggil pulang Dubesnya untuk Moskow sebagai bentuk protes simbolis.

Dukungan dari UE ini akan menjadi dorongan bagi Perdana Menteri Inggris, Theresa May, yang tengah berjuang mendapatkan dukungan dari negara lain untuk mengucilkan Rusia atas serangan tersebut.

"UE setuju dengan penilaian pemerintah Kerajaan Inggris bahwa sangat mungkin Federasi Rusia bertanggung jawab dan tida ada penjelasan alternatif yang masuk akal," bunyi pernyataan bersama para pemimpin UE seperti dilansir dari Reuters, Jumat (23/3/2018).

Ini sebuah terobosan bagi Inggris yang telah berusaha untuk membujuk para pemimpin UE untuk mengutuk Rusia atas percobaan pembunuhan Sergei Skripal. Mantan agen ganda Rusia itu, bersama putrinya, ditemukan tidak sadarkan diri di bangku di sebuah pusat perbelanjaan. Keduanya diketahui diracun dan menjadi serangan zat saraf pertama di Eropa sejak Perang Dunia II.

Setelah pembicaraan yang berlangsung hingga Jumat dini hari, Kanselir Jerman Angela Merkel meningkatkan prospek tindakan hukuman lebih lanjut sebagai tanggapan atas serangan di kota Salisbury, barat daya Inggris. Merkel mengatakan UE akan berusaha untuk bertindak bersama-sama dalam masalah ini.

"Kami bertekad untuk bereaksi bersama, dengan bahasa yang kami gunakan di sini, tetapi juga mungkin melalui tindakan tambahan," kata Merkel.

Presiden Lithuania Dalia Grybauskaite mengatakan dia siap mengusir para mata-mata Rusia. Negara-negara Baltik lainnya dan Polandia juga bisa melakukannya. UE akan memanggil Dubes mereka untuk Moskow, diplomat Jerman Markus Ederer, selama satu bulan untuk konsultasi.

May, yang menggunakan makan malam dengan para pemimpin UE untuk meminta semua pemerintah menghadapi Rusia, menyambut dukungan tersebut.

"Ancaman dari Rusia menunjukkan tidak ada batas. Ini tentang kita berdiri bersama untuk menjunjung tinggi nilai-nilai kita," kata May.

Pada awal-awal serangan, May memenangkan dukungan dari Presiden Prancis Emmanuel Macron, Merkel dan Presiden AS Donald Trump. Ketiganya mengatakan mereka bersama-sama sepakat dengan penilaian Inggris tentang kesalahan Rusia.

Namun di Brussels, May harus meyakinkan sekutu Rusia seperti Yunani, Hongaria, dan Bulgaria.
(ian)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4251 seconds (0.1#10.140)