Pelajar AS Umbar Tembakan, SMA Berisi 1.600 Siswa Kacau

Rabu, 21 Maret 2018 - 07:09 WIB
Pelajar AS Umbar Tembakan, SMA Berisi 1.600 Siswa Kacau
Pelajar AS Umbar Tembakan, SMA Berisi 1.600 Siswa Kacau
A A A
MARYLAND - Kekacauan terjadi di sebuah sekolah menengah atas (SMA) dengan 1.600 siswa di Maryland, Amerika Serikat (AS) setelah seorang pelajar mengumbar tembakan dengan pistol semi otomatis. Dua siswa mengalami luka tembak, sedangkan pelaku tewas usai baku tembak dengan polisi.

Insiden mengerikan ini terjadi di Great Mills High School pada hari Selasa waktu AS. Belum jelas, apakah kematian pelaku akibat tembakan petugas polisi atau bunuh diri.

Pelaku penembakan diidentifikasi bernama Austin Wyatt Rollins, 17. Pejabat Sheriff St Mary's County, Tim Cameron, mengatakan Rollins tewas setelah dibawa ke rumah sakit usai baku tembak dengan petugas polisi.

Menurut Cameron, Great Mills High School sempat dalam status “lockdown” untuk beberapa saat ketika baku tembak pecah.

Kekacauan dimulai sekitar pada pukul 07.55 pagi ketika Rollins masuk ke sekolah. Tiba-tiba dia melepaskan tembakan dari pistol semi otomatis terhadap seorang siswi berusia 16 tahun. Tembakannya juga mengenai seorang siswa berusia 14 tahun.

Cameron mengatakan, petugas polisi yang dipimpin Wakil Kepala Sheriff St Mary's, Blaine Gaskill, disiagakan dengan tembakan tak lama setelah pelaku beraksi. Para polisi kemudian menghadapi pelaku dalam waktu kurang dari satu menit.

“Gaskill menembak pelaku hampir bersamaan saat si penembak juga menembak,” kata Cameron. Menurutnya, petugas polisi tidak terluka.

”Ini adalah mimpi terburuk Anda,” ujar Cameron.

Dia mengatakan bahwa Rollins dan korban perempuan memiliki “hubungan khusus” sebelumnya. Namun, tidak dapat dipastikan apakah motif asmara di balik aksi penembakan tersebut.

Korban perempuan saat ini dirawat di rumah sakit dan terdaftar dalam kondisi kritis. Menurut MedStar St Mary's Hospital, korban laki-laki berada dalam kondisi baik.

Agen Biro Alkohol, Tembakau, Senjata Api dan Bahan Peledak (ATF) juga disiagakan di lokasi kejadian yang berjarak sekitar 70 mil sebelah selatan Washington tersebut.

Gubernur Maryland Larry Hogan memuji tindakan petugas polisi. Namun, menurutnya undang-undang untuk mengontrol senjata diperlukan terlebih untuk mengurangi kepemilikan senjata dari orang-orang yang mengalami penyakit jiwa.

”Kita membutuhkan lebih dari sekadar doa. Kita harus mengambil tindakan,” kata Hogan kepada wartawan, seperti dikutip NBC News, Rabu (21/3/2018).
(mas)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4815 seconds (0.1#10.140)