Duterte Akan Keluarkan Filipina dari ICC

Kamis, 15 Maret 2018 - 12:28 WIB
Duterte Akan Keluarkan Filipina dari ICC
Duterte Akan Keluarkan Filipina dari ICC
A A A
MANILA - Filipina akan keluar dari Pengadilan Kriminal Internasional (ICC) karena Presiden Rodrigo Duterte menilai mendapat serangan dari para pejabat Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dan pelanggaran proses oleh ICC.

Keputusan itu merupakan perubahan sikap Duterte yang awalnya menyambut penyelidikan awal ICC yang diumumkan tahun lalu, kini menjadi komplain yang menuduh dia dan pejabat tinggi melakukan kejahatan terhadap kemanusian selama perang narkoba yang menewaskan ribuan orang.

Dalam pernyataan setebal 15 halaman bertanggal 13 Maret dan tanpa tanda tangan Duterte itu menyatakan, penarikan dari traktat pendiri ICC, Statuta Roma, berlaku efektif segera. Langkah tersebut dikonfirmasi secara terpisah oleh juru bicara Duterte dan penasehat hukumnya. Keduanya menyatakan pemeriksaan ICC itu bagian dari rencana oleh musuh-musuh presiden.

Pernyataan Duterte menegaskan, keputusan penarikan keluar itu karena serangan tanpa dasar oleh para pejabat PBB. Menurut Duterte, upaya jaksa ICC untuk menuntutnya melanggar proses dan praduga tak bersalah.

Juru bicara ICC Fadi el Abdallah belum memberikan komentar terkait permasalahan tersebut.

Perang narkoba yang digelar Duterte memicu kekhawatiran internasional dan kritik dari para pejabat dan pelapor khusus PBB, termasuk Komisioner Hak Asasi Manusia (HAM) PBB Zeid Ra’ad al-Hussein yang menyatakan, Duterte harus mengajukan diri untuk pemeriksaan psikiatris.

Duterte menyangkal berbagai tuduhan pelanggaran HAM dan menolak mengubah pendekatannya. Dia juga tidak menerima tuduhan kepolisian mungkin mengeksekusi para tersangka pengedar narkoba. Duterte menegaskan dia tidak suka ICC dan menganggapnya tidak berguna.

Dia awalnya menyatakan tidak takut jika ICC mendakwanya dan dia ingin berada di penjara demi rakyatnya. Dia kemudian menyatakan akan memilih regu tembak daripada penjara.

Duterte baru-baru ini mengubah sikapnya dengan mengatakan pasukan keamanan tidak perlu bekerja sama jika ada investigasi internasional.

Pemeriksaan awal ICC pada suatu komplain perlu menentukan apakah kejahatan itu telah terjadi. Proses tersebut membutuhkan waktu beberapa tahun. Pengacara Filipina Jude Sabio yang mengajukan komplain ke ICC tahun lalu menyatakan langkah Duterte dapat diprediksi, sia-sia dan didesain untuk mendapat dukungan dari publik. “Lihat mereka benar-benar takut. Mengapa? mereka merasa ini akan diproses menjadi investigasi,” kata Sabio pada Reuters. (Syarifudin)
(nfl)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4766 seconds (0.1#10.140)