Inggris Manfaatkan Insiden Skripal untuk Propaganda Anti Rusia

Sabtu, 10 Maret 2018 - 10:13 WIB
Inggris Manfaatkan Insiden Skripal untuk Propaganda Anti Rusia
Inggris Manfaatkan Insiden Skripal untuk Propaganda Anti Rusia
A A A
ADDIS ABABA - Rusia menyebut Inggris telah memanfaatkan insiden yang menimpan mantan mata-mata Sergei Skripal sebagai propaganda untuk menigkatkan ketegangan. Rusia pun dengan tegas menolak tudingan berada di balik serangan zat saraf yang menimpa Skripal dan putrinya.

"Apa yang kita lihat hanyalah laporan berita yang mengatakan bahwa jika itu adalah Rusia, maka sebuah tanggapan akan diberikan bahwa Rusia akan mengingat selamanya," ujar Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov di markas besar Uni Afrika di Addis Ababa, Ethiopia.

"Itu tidak serius. Ini adalah propaganda adil dan persegi dan mencoba untuk meningkatkan ketegangan," imbuhnya seperti dikutip dari Daily Express, Sabtu (10/3/2018).

Rusia pun menawarkan bantuan dalam penyelidikan percobaan pembunuhan Skripal

"Jika seseorang ingin kita terlibat dalam penyelidikan, apakah karena keracunan warga negara Inggris atau desas-desus tentang dugaan campur tangan dalam kampanye pemilihan AS, jika Anda benar-benar membutuhkan bantuan kami, maka kami akan bersedia merenungkan kemungkinan (memberikan bantuan) ini jika kita memiliki data dan fakta yang diperlukan," ujar Lavrov.

"Tapi untuk melakukan percakapan serius, Anda harus menggunakan saluran resmi," sambungnya.

Ia juga menyatakan Rusia terbuka untuk mengambil bagian dalam penyelidikan dugaan gangguan dalam pemilihan AS tahun lalu, namun hanya jika Barat bersedia untuk berbagi data sensitif.

Sebelumnya, Perdana Menteri Inggris Theresa May mengatakan bahwa Inggris akan menanggapi dengan tepat jika bukti menunjukkan bahwa Moskow berada di balik serangan terhadap Skripal.

"Kami akan melakukan yang sesuai, kami akan melakukan yang benar, jika terbukti bahwa ini disponsori negara," kata May ketika ditanya apakah Inggris bisa mengusir duta besar Rusia.

Baca juga:
Jika Terbukti Racuni Skripal, Inggris Bakal Balas Aksi Rusia
https://international.sindonews.com/read/1288183/41/jika-terbukti-racuni-skripal-inggris-bakal-balas-aksi-rusia-1520565207

Sergei Skripal (66) dan putrinya yang berusia 33 tahun, Yulia, ditemukan merosot di bangku di Salisbury, Wiltshire, setelah menjadi sasaran serangan zat saraf.

Rusia telah menolak tanggung jawab atas serangan tersebut, yang terjadi tujuh tahun setelah Skripal dibebaskan dari negara tersebut sebagai bagian dari pertukaran mata-mata dengan AS.

Dia telah dipidana di negara asalnya pada tahun 2006 karena telah membocorkan rahasia negara kepada dinas rahasia Inggris MI6. Polisi sedang menangani insiden tersebut sebagai percobaan pembunuhan.
(ian)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5399 seconds (0.1#10.140)