Pemerkosa Diseret Massa dari Sel Polisi India, Dihajar hingga Tewas

Rabu, 21 Februari 2018 - 03:00 WIB
Pemerkosa Diseret Massa dari Sel Polisi India, Dihajar hingga Tewas
Pemerkosa Diseret Massa dari Sel Polisi India, Dihajar hingga Tewas
A A A
NEW DELHI - Massa yang berjumlah hampir 1.000 orang menyerbu sebuah kantor polisi di India. Mereka menyeret dua tersangka pemerkosa gadis cilik dari sel tahanan dan menghajar keduanya hingga tewas.

Amuk massa terjadi pada hari Senin. Kedua tersangka sejatinya telah ditahan di sebuah kantor polisi di Haryana atas tuduhan memperkosa dan membunuh gadis berusia lima tahun.

Kedua tersangka yang diamuk massa itu bernama Sanjay Sobar dan Jagdish Lohar.

Apur Bitin, seorang perwira polisi di Kota Arunachal Pradesh, mengatakan bahwa lebih dari 15 anggota pasukan polisi tersebut terluka setelah massa yang marah menyerbu kantor polisi. Menurutnya, jumlah pasukan kalah jauh dari jumlah massa.

Massa marah setelah jasad gadis lima tahun dengan kondisi dipenggal itu ditemukan di kebun teh hampir seminggu setelah dia dilaporkan hilang pada 12 Februari. Menurut laporan media setempat, korban tak hanya dibunuh tapi juga diperkosa.

Massa pada awalnya meminta polisi agar menyerahkan kedua tersangka kepada mereka. Namun, polisi menolak dan amuk massa tak terelakkan.

Kepala Menteri Haryana Pema Khandu telah meminta masyarakat untuk tetap tenang. ”Kami adalah warga negara dari sebuah negara besar yang mematuhi undang-undang yang tercantum dalam konstitusi,” katanya seperti dilansir Indian Express, Selasa (20/2/2018).

”Aturan dan peraturan yang kami tetapkan tidak memungkinkan kita mengambil hukum dengan tangan kita (sendiri),” ujarnya.

Khandu mengutuk pemerkosaan, namun dia juga menyesalkan pembunuhan oleh massa sebagai tindakan “biadab”.

Ibu gadis korban pemerkosaan dan pembunuhan, Geeta Devi, mengatakan bahwa dia menemukan jasad putrinya terbaring telanjang di pinggir jalan sepekan lalu. Dia meyakini, putrinya diculik dari tenda keluarganya pada tengah malam.

Ibu tiga anak berusia 30 tahun yang tinggal di sebuah perkampungan kumuh, di Distrik Hisar, Haryana, India utara, tersebut menjerit saat menemukan jasad putrinya.

”Saya masih shock," katanya. ”Saya bahkan tidak bisa memikirkan saat itu ketika melihat anak perempuan saya dalam kondisi seperti itu, bukan hanya brutal, tapi juga menghancurkan apa yang semestinya bisa dia jalani.”

Insiden amuk massa ini mengingatkan kekerasan di negara bagian Nagaland pada tahun 2015. Saat itu, seorang pria yang dituduh melakukan pemerkosaan ditelanjangi, diseret massa di jalan, dipukuli dan akhirnya digantung.
(mas)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.3214 seconds (0.1#10.140)