Iran Terus Cari Lokasi Pesawat yang Jatuh

Selasa, 20 Februari 2018 - 08:06 WIB
Iran Terus Cari Lokasi Pesawat yang Jatuh
Iran Terus Cari Lokasi Pesawat yang Jatuh
A A A
LONDON - Puing pesawat Iran yang kecelakaan dengan 65 orang di kabin telah ditemukan di Iran tengah menurut laporan media setempat. Meski demikian, otoritas penerbangan tidak dapat mengonfirmasi laporan itu.

Pesawat Aseman Airlines yang lepas landas dari Teheran itu hilang dari layar radar pada Minggu (18/2), sekitar 50 menit setelah terbang menuju kota Yasuj. Pesawat itu diyakini jatuh di wilayah pegunungan dekat kota Semirom. Tak seorang pun diperkirakan hidup dalam kecelakaan itu.

Deputi Gubernur Kohgiluyeh dan Boyer-Ahmad dikutip media menyatakan puing telah ditemukan dekat kota Dengezlu, Semirom, provinsi Isfahan.

Beberapa menit kemudian, Organisasi Penerbangan Sipil Iran menyatakan pihaknya tidak dapat mengonfirmasi bahwa puing pesawat telah ditemukan. “Kita menghadapi teka-teki total. Kita tidak tahu apapun tentang kecelakaan itu,” kata Menteri Pembangunan Kota dan Jalan Iran Abbas Akhoundi pada kantor berita Tasnim setelah dia tiba di Semirom, kemarin.

“Iran meminta negara-negara Eropa dan China membantu pencarian dengan citra satelit,” ungkap Deputi Kepala Badan Antariksa Iran Mojtaba Saradeghi pada kantor berita ISNA.

Anggota tim rescue (SAR) Bulan Sabit Merah menyatakan, “Titik hitam terlihat dekat desa Dengezlu yang mungkin dapat menjadi jejak pesawat yang kecelakaan.”

Suhu beku dan medan pegunungan yang terjal mempersulit tim SAR dalam mencari lokasi jatuhnya pesawat. Sejumlah helikopter dan tim SAR dari pasukan militer dan Bulan Sabit Merah serta relawan lokal terlibat dalam pencarian itu.

“Lima unit memulai operasi pencarian pada dini hari pagi, dalam suhu minus 16 derajat Celsius,” ungkap pejabat lokal Bulan Sabit Merah pada kantor berita IRNA. Drone pengintai militer juga dikerahkan ke lokasi pencarian.

Pesawat dua mesin turboprop ATR 72 yang kecelakaan itu telah berumur 24 tahun. Menurut data dari Flight Safety Foundation, pesawat itu telah kembali dioperasikan tiga bulan lalu setelah disimpan selama enam tahun.

Perusahaan pembuat pesawat ATR menjelaskan, penyebab kecelakaan belum dipastikan. ATR yang berbasis di kota Toulouse itu merupakan perusahaan patungan antara Airbus dan Leonardo dari Italia.

Iran telah mengalami beberapa kecelakaan pesawat dalam puluhan tahun terakhir. Teheran menyalahkan sanksi Amerika Serikat (AS) yang menghalangi negara itu mengimpor pesawat atau suku cadang baru.

Kesepakatan nuklir dengan kekuatan dunia telah mencabut beberapa sanksi, sehingga membuka jalan bagi maskapai Iran untuk memperbarui armadanya. Aseman menandatangani kesepakatan tahun lalu untuk membeli sedikitnya 30 pesawat Boeing 737 MAX. Maskapai nasional Iran Air telah memesan 80 pesawat dari Boeing dan 100 pesawat dari Airbus. (Syarifudin)

(nfl)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4024 seconds (0.1#10.140)