Turki Diduga Luncurkan Serangan Gas Beracun ke Desa Suriah

Minggu, 18 Februari 2018 - 02:06 WIB
Turki Diduga Luncurkan Serangan Gas Beracun ke Desa Suriah
Turki Diduga Luncurkan Serangan Gas Beracun ke Desa Suriah
A A A
AFRIN - Turki diduga telah melancarkan serangan gas yang melukai enam orang di wilayah Afrin, Suriah, pada Jumat lalu. Demikian pernyataan kelompok pemantau dan pasukan Kurdi Suriah, YPG.

Direktur rumah sakit umum Afrin, Jiwan Mohammad mengatakan, enam orang telah tiba di ruang gawat darurat dengan kondisi sulit bernapas, terbatuk-batuk, dan terbakar di sekujur tubuhnya.

"Kami telah merawat mereka dan mengoservasinya sekarang. Kami menyimpan pakaian mereka untuk diuji," kata Mohammad seperti dikutip Al Araby dari AFP, Minggu (18/2/2018).

Ia menambahkan bahwa gejala mereka menunjukkan jika para korban terkena paparan zat beracun.

Mohammed menambahkan bahwa mereka tiba dengan mobil sipil dari al-Sheikh Hadid, sebelah barat kota Afrin, dan mengatakan kepada petugas medis bahwa ada penembakan di desa mereka.

Turki dan sekutu pejuangnya asal Suriah telah melakukan serangan hampir sebulan penuh terhadap Unit Perlindungan Rakyat Kurdi (YPG), yang mengendalikan wilayah Afrin.

Seorang koresponden AFP di rumah sakit kota melihat enam pria mengenakan masker oksigen dan terbaring di bawah selimut wol, beberapa di antaranya berada dalam kondisi tidak sadar.

Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia juga melaporkan bahwa enam orang terluka dalam pemboman di al-Sheikh Hadid.

"Penembakan dari salah satu faksi Turki atau sekutunya menyerang al-Sheikh Hadid dan meninggalkan enam orang dengan pupil yang membesar dan kesulitan bernafas," ujra kepala Observatorium Rami Abdel Rahman.

Abdel Rahman mengatakan bahwa dia tidak bisa memastikan apakah itu akibat serangan gas beracun.

Tidak ada komentar langsung dari militer Turki, yang sebelumnya membantah tuduhan menyerang warga sipil dalam operasi Afrin.

Ankara telah menegaskan bahwa pihaknya mengambil semua tindakan yang mungkin untuk melindungi warga sipil dalam aksi ofensifnya, yang dijuluki operasi "Olive Branch".

Observatorium tersebut mengatakan setidaknya 78 warga sipil telah tewas dalam serangan tersebut.

Pada tanggal 6 Februari, Perserikatan Bangsa-Bangsa meminta sebuah gencatan senjata kemanusiaan segera diberlakukan di Suriah.
(ian)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5363 seconds (0.1#10.140)