Kerahkan Kapal Induk, AS Dinilai Gelisah pada Kemajuan China

Sabtu, 17 Februari 2018 - 08:46 WIB
Kerahkan Kapal Induk, AS Dinilai Gelisah pada Kemajuan China
Kerahkan Kapal Induk, AS Dinilai Gelisah pada Kemajuan China
A A A
BEIJING - Amerika Serikat (AS) telah mengerahkan kapal induk bertenaga nuklir USS Carl Vinson dan kelompok tempurnya ke Laut China Selatan Rabu lalu. Peneliti menilai langkah itu sebagai tanda kegelisahan AS pada kemajuan daya saing China.

Komandan kapal USS Carl Vinson, Laksamana Muda John Fuller, mengatakan kapal tersebut melakukan misi patroli rutin melewati Laut China Selatan.

”Kehadiran AS penting,” kata Fuller. ”Saya pikir sangat jelas bahwa kita berada di Laut China Selatan. Kami beroperasi,” ujarnya.

Namun, peneliti di Institute of American Studies of Chinese Academy of Social Sciences, Liu Weidong, mengatakan pengerahan kapal induk AS ke kawasan sengketa itu bukan sekadar patroli rutin.

”Administrasi Trump mencoba untuk menekan China dengan menciptakan lebih banyak isu termasuk masalah Laut China Selatan, karena merasa tidak nyaman dan tidak puas dengan peningkatan daya saing China,” kata Liu kepada Global Times, yang dilansir Sabtu (17/2/2018).

”Langkah provokatif tambahan oleh AS seperti memasuki Laut China Selatan bisa diharapkan ke depan,” ujar Liu memperingatkan.

Baca Juga: Usai China Manuverkan Jet Tempur Su-35, AS Kerahkan Kapal Induk

Seminggu sebelum pengerahan kapal USS Carl Vinson ke Laut China Selatan, Asisten Sekretaris Kepala Departemen Luar Negeri AS mengumumkan pada 5 Februari bahwa kapal perang AS akan mempertahankan operasi kebebasan navigasi mereka di Laut China Selatan.

Sebagai tanggapan, juru bicara Kementerian Luar Negeri China Geng Shuang mengatakan pada tanggal 6 Februari bahwa China menghormati kebebasan navigasi dan overflight di Laut Cina Selatan yang dinikmati semua negara di bawah hukum internasional.

”Namun dengan tegas menentang negara yang bersangkutan mengancam atau mengganggu kepentingan kedaulatan dan keamanan China dan negara-negara pesisir lainnya atas nama kebebasan navigasi dan overflight,” katanya.

Manuver kapal induk AS dan kelompok tempurnya itu hanya berselang beberapa hari setelah Beijing mengerahkan skuadron jet tempur Su-35 buatan Rusia ke kawasan pulau reklamasi di Laut China Selatan.
(mas)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4709 seconds (0.1#10.140)