Korban Tewas Militer Israel Terus Bertambah, Hari Ini Jadi 137 Tentara
loading...
Tentara Israel berada di Jalur Gaza. Foto/AP
A
A
A
TEL AVIV - Jumlah tentara Israel yang tewas sejak dimulainya operasi darat melawan gerakan Palestina Hamas di Jalur Gaza telah meningkat menjadi 137 prajurit.
Surat kabar The Times of Israel melaporkan hal itu pada Kamis (21/12/2023), mengutip Pasukan Pertahanan Israel (IDF).
“IDF mengumumkan tiga tentara lagi tewas dalam pertempuran yang sedang berlangsung dengan Hamas di utara Gaza, sehingga jumlah total tentara Israel yang tewas dalam operasi darat menjadi 137 orang,” tulis surat kabar itu.
Pada tanggal 7 Oktober, gerakan Palestina Hamas melancarkan serangan roket skala besar terhadap Israel dari Jalur Gaza melintasi perbatasan, menewaskan lebih dari 1.200 orang dan menculik sekitar 240 lainnya.
Serangan Hamas itu sebagai pembalasan atas pembunuhan dan penangkapan ribuan warga Palestina serta penyerbuan Masjid Al Aqsa.
Israel melancarkan serangan brutal, memerintahkan blokade total terhadap Gaza dan menggelar serangan darat ke daerah kantong Palestina dengan tujuan melenyapkan pejuang Hamas dan menyelamatkan para sandera.
Rezim kolonial Israel telah membunuh lebih dari 20.000 warga Palestina di Gaza, sebagian besar wanita dan anak-anak.
Pada 24 November, Qatar memediasi kesepakatan antara Israel dan Hamas mengenai jeda kemanusiaan sementara dan pertukaran beberapa tahanan dan sandera, serta pengiriman bantuan kemanusiaan ke Jalur Gaza. Gencatan senjata diperpanjang beberapa kali dan berakhir pada 1 Desember.
Baca juga: Hamas Tolak Tawaran Gencatan Senjata Israel, Alasannya Tegas
Surat kabar The Times of Israel melaporkan hal itu pada Kamis (21/12/2023), mengutip Pasukan Pertahanan Israel (IDF).
“IDF mengumumkan tiga tentara lagi tewas dalam pertempuran yang sedang berlangsung dengan Hamas di utara Gaza, sehingga jumlah total tentara Israel yang tewas dalam operasi darat menjadi 137 orang,” tulis surat kabar itu.
Pada tanggal 7 Oktober, gerakan Palestina Hamas melancarkan serangan roket skala besar terhadap Israel dari Jalur Gaza melintasi perbatasan, menewaskan lebih dari 1.200 orang dan menculik sekitar 240 lainnya.
Serangan Hamas itu sebagai pembalasan atas pembunuhan dan penangkapan ribuan warga Palestina serta penyerbuan Masjid Al Aqsa.
Israel melancarkan serangan brutal, memerintahkan blokade total terhadap Gaza dan menggelar serangan darat ke daerah kantong Palestina dengan tujuan melenyapkan pejuang Hamas dan menyelamatkan para sandera.
Rezim kolonial Israel telah membunuh lebih dari 20.000 warga Palestina di Gaza, sebagian besar wanita dan anak-anak.
Pada 24 November, Qatar memediasi kesepakatan antara Israel dan Hamas mengenai jeda kemanusiaan sementara dan pertukaran beberapa tahanan dan sandera, serta pengiriman bantuan kemanusiaan ke Jalur Gaza. Gencatan senjata diperpanjang beberapa kali dan berakhir pada 1 Desember.
Baca juga: Hamas Tolak Tawaran Gencatan Senjata Israel, Alasannya Tegas
(sya)
Lihat Juga :
