Pangeran Albert dari Thurn und Taxis, Bangsawan Tampan nan Kaya Raya

Senin, 29 Januari 2018 - 12:17 WIB
Pangeran Albert dari Thurn und Taxis, Bangsawan Tampan nan Kaya Raya
Pangeran Albert dari Thurn und Taxis, Bangsawan Tampan nan Kaya Raya
A A A
DIA adalah pangeran dari Thurn und Taxis, semacam "negara bagian" di Jerman. Dia juga seorang pengusaha dan pembalap mobil, sekaligus salah satu miliarder termuda di dunia.

Albert Maria Lamoral Miguel Johannes Gabriel atau dikenal dengan nama Pangeran Albert adalah Pangeran Thurn und Taxis ke-12. Thurn und Taxis adalah sebuah daerah dalam lingkup Kerajaan Romawi Suci (Holy Roman Empire) yang masuk wilayah Jerman.

Nama Pangeran Albert terdaftar sebagai miliarder termuda di dunia berkali-kali sejak kematian ayahnya pada 1990. Pria kelahiran Regensburg, Bavaria, Jerman, 24 Juni 1983, ini masuk daftar orang terkaya sejak berumur 8 tahun. Ayahnya, Johannes, Pangeran Thurn und Taxis ke-11, adalah seorang sosialita yang berpengaruh secara internasional, meninggal karena komplikasi setelah menjalani dua operasi jantung pada akhir 1990. Saat itu Pangeran Albert baru berusia 7 tahun.

Sepeninggal ayahnya, Albert pun menjadi Pangeran Thurn und Taxis dan miliuner termuda di dunia. Albert menjadi pewaris penuh kekayaan Thurn und Taxis pada ulang tahunnya yang ke-18 pada 2001. Dia mewarisi kekayaan senilai USD3 miliar (Rp40 triliun) dan utang sebesar USD500 juta (Rp6,7 triliun).

Sedangkan sang ibu, Gloria, adalah seorang selebritas yang sering menjadi sorotan paparazi. Dia menikah pada usia 20 tahun dengan ayah Pangeran Albert yang kala itu berusia 53 tahun. Pada masa itu, Gloria menikmati gaya hidup ekstrem, senang berpesta, karena didukung keuangan yang melimpah dari suaminya. Bahkan pada 1986, sang ibu sempat menghabiskan USD20 juta (Rp266 miliar) untuk pesta ulang tahun ke-60 mendiang suaminya yang diadakan di Istana St Emmeram.

Dia memesan kue ulang tahun yang diterangi 60 lilin merah muda berbentuk lingga. Lalu 500 tamu diterbangkan dengan jet pribadi untuk menikmati pesta kelas atas tersebut. Beberapa penyanyi dan miliarder terkenal pun datang, seperti Mick Jagger, J Paul Getty Jr, dan pengusaha Arab Saudi Adnan Khashoggi.

Meski terkenal senang hura-hura, sang ibu terus merawat dan menjaga anak-anaknya serta istananya, terlebih setelah suaminya wafat. Sang ibulah yang mengelola semua kebutuhan dan keuangan Albert sebelum dia resmi menjadi pewaris penuh pada umur 18 tahun.

Dikutip dw.com, Pangeran Albert menghabiskan masa kecilnya di Regensburg sebelum pindah ke Roma untuk menyelesaikan pendidikan SMA-nya. Setelah itu, dia kembali ke Jerman untuk menyelesaikan tugas bersama angkatan bersenjata Jerman, Bundeswehr, kemudian masuk University of Edinburgh menjadi mahasiswa bisnis dan teologi. Albert memiliki dua kakak perempuan, yakni Putri Maria Theresia dan Putri Elisabeth. Pangeran yang masih bujangan ini juga tercatat sebagai seorang pembalap yang antusias dan memenangi German GT Championship ADAC GT Masters dengan German Team Reiter Engineering pada 2010.

Kekayaan, status bujang, dan wajah yang cukup tampan membuatnya menjadi anggota kerajaan yang banyak diincar kalangan media, terutama paparazi. Pada 2008, Albert masuk urutan ke-11 daftar The 20 Hottest Young Royals versi majalah Forbes.

Kekayaan dari Abad ke-16
Adapun House of Thurn und Taxis adalah keluarga Jerman yang kekayaannya berasal dari zaman Kerajaan Romawi Suci (Holy Roman Empire) pada 1595. Dikutip Wealth-X, sejarah keluarga ini dapat ditelusuri hingga abad ke-16, ketika nenek moyang Leonhard von Taxis ditunjuk sebagai Postmaster General of the Holy Roman Empire.

Bisnis ini kemudian menjadi Thurn und Taxis Post selama 1800-an, layanan pos yang melayani seluruh Bavaria. Dengan jabatan yang penting dan strategis ini, keluarga kerajaan ini pun mengumpulkan banyak uang, yang diturunkan dari generasi ke generasi, mulai nenek moyang, hingga ayah Pangeran Albert, Johannes von Thurn und Taxis, dan anak-anaknya. Hingga kini keluarga Thurn und Taxis tetap dikenal sebagai pembuat bir dengan merek Thurn und Taxis, meski tempat pembuatan bir ini dikabarkan telah dibeli grup asal Jerman, Paulaner, pada 1996.
(amm)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4760 seconds (0.1#10.140)